[ad_1]
SUMSEL – Yakin dirinya tak terlibat aksi begal motor yang menewas pasangan suami istri Firiadinata (60) dan Yuliana (59), tersangka Dody Ardiansyah (26) siap ditembak mati bila memang terlibat.
Kartawinata, ayah tersangka Dody mengatakan, apa yang dilakukan polisi terhadap anaknya sangat keliru.
“Saat kami besuk, anak saya bilang dia siap disumpah dan ditembak mati bila memang benar terlibat. Kami sakin polisi salah tangkap terkait kasus ini,” ungkapnya, Senin 4 April 2016 saat melaporkan Kapolsek Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin ke Propam Polda Sumsel.
Dody ditetapkan tersangka oleh Polsek Talang Kelapa pada 24 Maret lalu atas kasus pencurian plus pembunuhan bersama rekannya Ari, Oki, Dika dan Almarhum Rendi.
“Anak kami dipaksa mengaku perbuatan yang tidak dia lakukan, bahkan dia dianiaya dan kakinya ditembak oleh petugas,” jelasnya.
Dia melanjutkan, korban merupakan tetangga mereka yang rumahnya hanya berjarak 100 meter. Antara korban dan tersangka juga mempunyai hubungan baik dan tidak pernah terlibat masalah. “Banyak kejanggalan yang terjadi dalam pengusustan kasus ini,” katanya.
Selain melapor ke Propam, pihak keluarga juga akan mendesak Komnasham untuk mengusut proses pengungkapan kasus ini, terutama terkait tata cara petugas dalam menetapkan dan memperlakukan tersangka. “Jelas ada penganiayaan terhadap tersangka,” katanya.
Seperti diketahui, kasus begal motor yang menewaskan Korban Firiadinata dan Istrinya Yuliana, telah setahun menjadi misteri sejak kejadian 9 April 2015 lalu
Bahkan Kapolda Sumsel Yang saat itu dijabat Irjendpol Iza Fadri sempat menurunkan tim khusus untuk mengusut kasus begal sadis ini.
Kasus ini baru terkuak, saat petugas Polsek Talang Kelapa menginterogasi Ari yang diciduk lantaran menghamili pacarnya Yulian hingga hamil 7 bulan. Dia mengaku juga pernah terlibat pembunuhan begal motor yang menewaskan pasangan tersebut.
Setelah dilakukan pengembangan, ditangkap lagi empat tersangka lainnya yang diduga ikut terlibat. (day)
[ad_2]
