News

WNI Disandera, Presiden Jokowi: Upayakan Opsi Dialog

[ad_1]

JAKARTAKelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan sebesar 50 juta peso atau sekira Rp15 miliar, untuk syarat pembebasan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini menjadi tawanan mereka.

Saat dikonfirmasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, saat ini, melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari, pemerintah masih mengupayakan cara agar kelompok tersebut bisa membebaskan para sandera tanpa syarat apapun.

“Tetapi sekali lagi yang terakhir, opsi dialog tetap dilakukan, untuk menyelamatkan yang disandera,” ujar Presiden Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (3/4/2016).

Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso membenarkan jika kapal Indonesia Brahma 12 dibajak kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina. Dia mengatakan, setidaknya ada 10 WNI yang ditawan oleh kelompok Abu Syyaf tersebut.

Mantan Gubernur DKI tersebut menambahkan, kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan ke pemerintah Indonesia sebesar 50 juta peso, atau jika dirupiahkan sekira Rp 15 miliar, untuk menebus ke 10 WNI tersebut.

[ad_2]

To Top