News

UU Pidana Kebiri Terbukti Efektif Turunkan Kejahatan Seksual

Menteri Pemberdayaan Perempuan serta Perlindungan Anak (PPA) Yohana Yambise mencanangkan tindakan penghentian kekerasan pada perempuan serta anak. Dia menyebutkan masalah kekerasan anak telah alami penurunan di banding bebrapa th. terlebih dulu.

Acara di gelar di di Pantai Losari, Makassar, Minggu (23/4/2017). Dalam pencanangan ini yang di hadiri Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto serta Kepala Tubuh Pemberdayaan Perempuan serta Perlindungan Anak (BPPPA) Makassar Andi Tenri Palallo, Menteri Yohana, sesuai sama topik aktivitas ” Jelajah 3Ends ” memohon semuanya susunan orang-orang hentikan kekerasan pada perempuan serta anak, hentikan perdagangan manusia (traficking) serta mengakhiri ketidakadilan akses ekonomi untuk perempuan.

Dalam aktivitas ” Jelajah 3Ends ” ini, Menteri Yohana ikuti tindakan jalan sehat di lokasi car free day di Pantai Losari untuk mengajak orang-orang untuk hentikan semua tindak kekerasan pada perempuan anak dan mensupport keseteraan gender dalam orang-orang.

Yohana dalam info persnya mengatakan masalah kekerasan pada anak kerapkali dikerjakan oleh orang paling dekatnya, baik dirumah sendiri ataupun di lingkungannya. Kerapkali juga, masalah kekerasan pada anak tak diolah hukum lantaran korban ataupun keluarganya malas melapor ke kepolisian.

” Th. ini masalah kekerasan anak memanglah alami penurunan bila dibanding th. 2014-2015, sebelumnya UU Pidana Kebiri diberlakukan, namun ini seperti fenomena gunung es, mesti dideteksi serta diakukan dengan cara serius, pelaku mesti ditindak sesuai sama UU No 17 Th. 2016, pelaku kekerasan anak dapat dipidana hingga hukuman mati, maka dari itu kekerasan pada anak serta perempuan mesti disudahi, ” tutur Menteri Yohana.

Sesaat menurut Wali Kota Makassar Ramdhan ” Danny ” Pomanto, pihaknya begitu mensupport program Kementerian PPA membuat perlindungan perempuan serta anak dari beberapa masalah kekerasan. Terkhusus pada anak, Danny mengharapkan keseriusan orangtua serta wali dalam keluarga membuat perlindungan anaknya dari potensi-potensi kekerasan pada anak, termasuk juga ancaman bahaya akses pornografi pada anak.

” Kami bakal sosialisasikan program Jagalah Anak Kita (Jagalah Anakta) melibatkan pemuka agama, psikolog, mahasiswa serta instansi yang lain untuk memohon pada tiap-tiap keluarga melindungi serta menghindar tindakan kekerasan pada anak, terutama untuk hindari potensi-potensi riskan, seperti masalah pengedaran narkoba serta tindakan pornografi di kelompok anak-anak, ” tutur Danny.

Danny juga menyatakan program Tubuh Usaha Lorong (Bulo) yang mengajak golongan ibu-ibu di lorong-lorong (gang) untuk mandiri dengan cara ekonomi dengan aktif di usaha atau industri rumahan, searah dengan tujuan Kementerian PPA untuk hentikan ketidak-adilan akses ekonomi pada golongan perempuan.

Dalam aktivitas Jelajah 3Ends, Menteri PPA berkunjung ke beberapa tempat, seperti berkunjung ke Yayasan Hadji Kalla yang memberdayakan golongan perempuan yang tinggal di lokasi pemukiman kumuh serta tempat tinggal susun simpel yaitu di Kel. Panambungan, Kec. Mariso. Di Panambungan Menteri Yohana berdialog dengan golongan ibu, yang mengakui sering jadi korban kekerasan dalam tempat tinggal tangganya.

Kemudian, Menteri Yohana meninjau tempat shelter atau tempat tinggal aman untuk perlindungan perempuan serta anak, dan Lorong Ramah Anak, yang diinisiasi Tubuh Pemberdayaan Perempuan serta Perlindungan Anak Makassar, di Jalan Sukaria, Kel. Tamammaung, Makassar.

” Yayasan shelter ini sesuai sama yang saya tekuni diluar negeri, ada tempat tinggal perlindungan pada korban kekerasan rumah tangga pantas jadikan role jenis, yang direplikasi daerah lain, wali kota serta stafnya disini telah pikirkan usaha perlindungan perempuan serta anak, ” pungkas menteri asal Papua ini.

To Top