Bola

Top Score: 11 Pembelian Terburuk Liverpool Abad Ini

[ad_1]

LIVERPOOL merupakan klub yang telah melegenda di Inggris dan Eropa. Mereka dinilai memiliki segudang pemain hebat dan bertalenta. Tak bisa dipungkiri bahwa salah satu klub raksasa Inggris ini memiliki sejumlah pemain bintang seperti Roberto Firmino, James Milner, Philippe Coutinho, Simon Mignolet dan wonderkid terkenal mereka yakni Divock Origi.

Meski demikian, klub yang berbasis di kota pelabuhan tersebut tidak luput dari kesalahan. Mereka memiliki catatan buruk ketika melakukan pembelian pemain yang dinilai kurang efektif dan tampil memalukan.

Berikut 11 pemain terburuk yang pernah dibeli Liverpool:

Diego Cavalieri (Kiper)

Kiper bekebangsaan Brasil ini hanya tampil 10 kali bersama Liverpool. Ia menghabiskan tiga tahun bersama Liverpool tepatnya sejak 2008-2010. Selama berkarier, Cavalieri tidak dapat bersaing dengan Charles Itandje. Penampilannya yang biasa saja tersebut membuatnya didepak kembali ke Brasil dan bermain bersama Fluminense.

Paul Konchesky (Bek Kiri)

Mantan pemain Fulham iini hanya membuat 18 penampilan bersama The Reds. Keputusan Roy Hodgson pada saat itu untuk membeli Konschesky membawa bencana besar untuk Anfield. Konchesky membuat para penggemar kehilangan kesabaran karena kemampuan menyerangnya yang sangat minim.

Mauricio Pellegrino (Bek Tengah/Fullback)

Mantan bek Barcelona dan Valencia ini sempat 13 kali tampil bersama Liverpool. Pada masa kepelatihan Rafael Benitez di Merseyside, fullback ini dianggap cukup berpengalaman sehingga membuat pelatih asal Spanyol tersebut terpikat untuk membawanya ke Anfield.

Namun pada kenyataannya fisik dan kecepatannya tidak mampu bersaing dengan karakter permainan di Inggris. Hal tersebut menyebabkannya segera didepak dan berpindah ke Alaves. Meski demikian pada musim 2008, Benitez mengangkat Pellegrino sebagai asisten manajer setelah sukses berkarier di Valencia, Estudiantes dan Independiente.

Djimi Traore (Bek Tengah/fullback)

Bek berkebangsaan Prancis ini sangat sering ditampilkan terbukti dengan 141 penampilannya bersama The Reds. Keputusan membawa bek jangkung ini dari Istanbul merupakan keputusan yang sangat baik.

Namun di tengah fleksibilitas dan bakatnya, Traore kerap kali membuat kesalahan fatal. Ia bahkan melakukan beberapa kali gol bunuh diri.

Philipp Degen (Bek Kanan)

Degen hanya mengemas 13 penampilan selama berkarier di Anfield. Keputusan membeli bek ini, merupakan bencana besar bagi The Reds. Penyebabnya Degen memiliki cedera konstan saat dirinya membela pasukan Merseyside.

Ia kerap kali melakukan wawancara perihal cederanya daripada menyuguhkan permainan terbaik. Kemampuannya di atas lapangan juga kurang begitu meyakinkan. Saat ini Degen pindah menuju Basel dan tampil kurang dari 100 kali selama lima musim.

Christian Poulsen (Gelandang Tengah)

Roy Hodgson telah membuat kesalahan besar pada eranya dengan memboyong Poulsen dari Juventus. Ia hanya tampil 21 kali dalam seluruh kompetisi bersama The Reds.

Poulsen sering digunakan untuk menjaga pertahanan lini tengah. Namun, kurangnya jangkauan passing, kurangnya kecepatan dan kelincahan membuatnya gagal total. Sejak saat itu ia Poulsen dijual ke Evian sebelum kembali ke Negara asalnya Denmark bersama FC Kopenhagen.

Salif Diao (Gelandang Tengah)

Diao membuat 61 penampilan bersama Liverpool. Ia terkadang diposisikan menjadi bek tengah/fullback. Ia tampil sangat mengesankan untuk Timnas Senegal tepatnya pada Piala Dunia 2002. Hal tersebut membuat The Reds terpikat untuk meminang Diao menuju Anfield.

Nahas, ketika bermain untuk klub yang berbasis di kota Merseyside tersebut ia tidak menonjol dan cenderung melempem, sehingga Diao dijual kepada Stoke City. Namun, ketika membela The Potters Diao meningkatkan kemampuannya sangat pesat, sehingga dilabeli sebagai salah satu pemain kunci dalam klub.

Milan Jovanovic (Winger Kiri)

Jovanovic tampil 18 kali untuk klub yang berbasis di kota Merseyside tersebut. Ia diberikan julukan mengerikan yakni “Ular Serbia”. Namun saat bermain di Anfield pemain ini tampil melempen dan sering membuat kesalahan/blunder.

Awalnya Liverpool tertarik mengamankan jasa pemain sayap ini, setelah sukses mencetak 69 gol dari 153 penampilan untuk Standard Liege. Saat itu ia menjadi salah satu pemain yang kerap mengancam gawang lawan.