News

Top of The Week: Santoso Cs Terus Cari Celah dari Operasi Tinombala

[ad_1]

JAKARTA – Operasi Tinombala 2016 sejauh ini masih berupaya untuk melacak keberadaan kelompok Santoso di wilayah hutan pengunungan Kabupaten Poso. Namun, sampai saat ini kepastian keberadaan kelompok itu justru semakin sulit dipastikan.

Mulanya, kelompok Santoso hidup di pegunungan dan hutan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah sejak tiga tahun terakhir. Berdasarkan rilis yang diterima wartawan dari tim Operasi Tinombala 2016, setidaknya ada tujuh sumber logistik tim Santoso.

Mereka mendapat kiriman logistik dari kurir yang tinggal di kota. Kemudian menjarah kios-kios di perkampungan sekitar hutan. Lalu tumbuhan di hutan, berupa ujung rotan dan ujung batang pohon pinang.

Demi memenuhi kebutuhan logistik, kelompok Santoso juga menjarah bahan makanan milik warga sipil yang disimpan di gubuk kebun. Tanaman di kebun warga seperti jagung, labu, kubis, dan kacang juga disasar. Mereka juga menyandera warga sipil.

Selain itu, kelompok Santoso mengonsumsi hewan yang ditemukan di hutan. Ironisnya, hewan dilindungi seperti anoa, kuskus, dan burung rangkong ikut jadi santapan.

Pada awal Maret 2016, tim Operasi Tinombala mengklaim kelompok Santoso telah terkepung di hutan pegunungan desa torire, kecamatan lore tengah. Tapi kini, keberadaan kelompok itu justru bisa berada di mana saja yang menjadi wilayah pelaksanaan operasi.

Untuk diketahui, pada 21 maret 2016, seorang DPO anggota kelompok Santoso yang sedang meminta makan kepada masyarakat ditangkap di Wuasa, Kecamatan Lore Utara oleh anggota personel TNI. Berselang 4 hari kemudian, giliran warga di Desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur melaporkan kehadiran dua orang tidak dikenal yang meminta makan pada 25 maret 2016.

[ad_2]

To Top