News

Tim Pendaki Puncak Cartensz Tewas Terserang Hypothermia

[ad_1]

TIMIKA – Seorang tim pendukung yang ikut dalam tim Kartini Freeport pendakian puncak Cartensz, tewas terserang Hypothermia. Penyebabnya di akibatkan adanya cuaca ekstrim yang melanda saat tim berjalan turun dari Pyramid Cartensz, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Seorang pendaki bernama Erik Airlangga (31), menghembuskan nafas terakhir usai menginjakkan kakinya di Pyramid Cartensz yang merupakan salah satu puncak tertinggi di Indonesia yang berada di Papua. Korban menghembuskan nafas terakhir setelah sebelumnya sempat dilakukan pertolongan oleh tim Emergency Preparedness & Response (EP&R) PT Freeport Indonesia (PTFI).

“Korban sempat mendapat pertolongan pertama dari tim Emergency Preparedness & Response (EP&R) PTFI yang turut mendampingi pendakian,” kata Riza Pratama, jubir PTFI dalam rilisnya yang diterima Okezone di Timika, Minggu (17/4/2016) malam.

Sebelumnya, pendakian tim Kartini Freeport membawa sebanyak 32 orang yang terdiri dari karyawan PTFI. Pendakian ini dilakukan dalam rangka peringatan hari Kartini pada 21 April nanti. Tim berangkat dari Tembagapura-Mile 68 pada 14 April lalu sekitar pukul 08.30 WIT. Tim yang jumlah totalnya 32 orang ini yang tergabung beberapa tim didalamnya, dari mile 68 menuju Grasberg Mine untuk selanjutnya melakukan pendakian ke puncak Cartensz (Pyramid Cartensz).

Sekira pukul 10.00 WIT tim pendaki tiba di Yellow Valley dan mendirikan tenda untuk bermalam dan beristirahat agar keesokan harinya dapat melanjutkan pendakian. Selanjutnya pada Jumat 15 April 2016 sekira pukul 09.00 WIT, tim melanjutkan perjalan menuju teras besar dan tiba sekitar pukul 14.30 WIT, selanjutnya bermalam dan beristirahat untuk melanjutkan perjalan keesokan harinya.

Pada hari Sabtu 16 April sekira pukul 06.00 WIT, tim melanjutkan perjalan menuju puncak Cartensz atau Pyramid Cartensz dan tiba tepat pukul 12.00 WIT. Sekitar pukul 13.00 WIT, tim Kartini Freeport yang melakukan pendakian ke puncak tertinggi Cartnesz, turun dan melanjutkan perjalan menuju Yellow Valley. Dalam perjalanan turun, terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrim, namun perjalanan terus dilakukan melalui teras besar menuju Yellow Valley. Kondisi suhu pada korban Almarhum Erik Airlangga terus mengalami penurunan suhu yang sangat drastis, akhirnya dilakukan pertolongan pertama oleh tim pendamping dari EP&R.

Minggu (17/4/2016) sekira pukul 02.00 WIT, korban terpaksa dievakuasi oleh rekannya atas nama Agus Saban untuk menuju Yellow Valley, untuk selanjutnya dievakuasi ke RS Tembagapura. Namun, dalam perjalanan pada proses evakuasi, sekira pukul 03.00 WIT korban menghembuskan nafas terkahir dan meninggal dunia. Selanjutnya saat tiba di RS Tembagapura sekitar pukul 06.45 WIT, dilakukan visum oleh tim medis RS Tembagapura.

Kapolsek Tembagapra, Iptu Hasmulyadi, di bandara Mozes Kilangin Timika saat pemberangkatan jenazah korban menuju Tasiklamalaya, mengatakan, berdasarkan hasil visum, korban dinyatakan meninggal dunia akibat Hypothermia.

“Korban meninggal dalam perjalan turun dari Cartensz. Korban berdasarkan hasil visum terserang Hypothermia atau kedinginan berat,” jelas Hasmulyadi.

Sementara ini dari 32 pendaki yang melakukan pendakian puncak Cartensz, tersisa 17 orang yang saat ini masih berada di Yellow Valley. Direncanakan pada Senin 18 April 2016, para pendaki akan dievakuasi dengan menggunakan tiga unit Helikopter.

Proses evakuasi dapat dilakukan apabila cuaca mendukung, dalam hal ini tidak terjadi hujan maupun badai. Apabila cuaca masih buruk, terpaksa para pendaki harus berjalan kaki menuju Zebra Wall untuk mendapat tumpangan kendaraan menuju Mile 68.

[ad_2]

To Top