Terkuak, Giovanni Reyna Ternyata Hampir Dipulangkan Timnas Amerika Serikat dari Piala Dunia 2022
Sebuah sumber terpercaya baru-baru ini merilis kabar bahwa Giovanni Reyna hampir dipulangkan dari Piala Dunia 2022 oleh timnas Amerika Serikat. Reyna dianggap “malas-malasan” serta kurang profesional dalam sesi latihan dan pertandingan uji coba melawan tim Qatar Al Gharafa SC jelang Piala Dunia.
Dilansir dari laman ESPN, hal tersebut terungkap saat pelatih The Yanks yaitu Gregg Berhalter berbicara di Institute for Society’s Summit on Moral Leadership di New York pada hari Selasa waktu setempat. Sang pelatih secara tersirat mengatakan ada salah satu pemain Amerika yang jelas tidak memenuhi harapan di dalam dan di luar lapangan selama berada di Qatar.
Usut punya usut, MLSSoccer.com pertama kali mengidentifikasi bahwa pemain yang dimaksud adalah Reyna. Dengan The Athletic melaporkan bahwa pemain Borussia Dortmund hampir dipulangkan, dan penampilannya dalam latihan menjadi penyebab waktu bermainnya begitu minim di Piala Dunia 2022.
Sebagaimana diketahui, anak dari legenda Claudio Reyna tersebut hanya tampil dua kali sebagai pemain pengganti selama berkiprah di Qatar. Pemain berusia 20 tahun ini turun di pertandingan Amerika Serikat melawan Inggris dan Belanda.
Gregg Berhalter mengatakan bahwa pada saat itu dirinya sudah mulai jengah terhadap perilaku Reyna yang sudah di luar batas. Ia bahkan sudah berdiskusi dengan seluruh skuad untuk memulangkan sang pemain agar iklim penggawa timnas Amerika Serikat berangsur membaik.
Namun, dirinya mempertimbangkan lagi keputusannya untuk mengurungkan “menendang” sang pemain dari skuad asal Reyna mau meminta maaf kepada seluruh skuad.
“Salah satu dari 26 pemain, ada yang tidak memenuhi ekspektasi saya jadi itu sangat terlihat. Sebagai staf, kami duduk bersama selama berjam-jam mempertimbangkan apa yang akan kami lakukan dengan pemain ini. Kami siap memesan tiket pesawat pulang untuknya, betapa ekstrimnya itu,” ungkap Berhalter.
“Apa yang terjadi adalah, kita akan melakukan satu percakapan lagi dengannya, dan bagian dari percakapan itu adalah bagaimana kita akan berperilaku mulai sekarang. Tidak akan ada pelanggaran lagi. Tetapi hal lain yang kami katakan kepadanya adalah, Anda harus meminta maaf kepada seluruh skuad.”
Kemudian, Berhalter mencoba meluruskan perihal tersebut kepada ESPN. Menurutnya ia menginginkan seluruh penggawa The Yanks tampil dengan semangat tinggi dan menunjukkan kepada para penggemar Amerika Serikat untuk tampi all out di Piala Dunia 2022.
Pelatih berusia 49 tahun juga menambahkan bahwa presentasi tersebut seharusnya tidak direkam dan disebar luaskan.
“Tidak terlalu penting siapa itu. Yang penting adalah skuad tersebut memiliki standar yang sangat jelas dan mereka siap untuk berkomunikasi jika standar tidak terpenuhi,” ujarnya secara diplomatis.
Lalu situasi tersebut kabarnya kian parah, sebab voting sampai digelar tim. Dilansir dari ESPN, sebanyak 13 pemain ingin Reyna bertahan, dan 12 pemain lainnya ingin gelandang serang itu untuk segera angkat kaku dari skuad timnas Amerika Serikat di Piala Dunia 2022.
Agen Reyna, Dan Segal merespons hal itu. Ia menilai Reyna masih terlalu muda dan ia menyayangkan komentar Berhalter yang membongkar masalah ini dinilai berlebihan.
“Gio jelas tidak memiliki pengalaman yang diharapkan semua orang di Piala Dunia. Situasi, hubungan, dan interaksi di antara pihak-pihak jauh lebih rumit daripada yang telah dilaporkan,’ kata Segal.
Giovanni Reyna sejatinya sebelum berangkat ke Piala Dunia 2022, ia berjuang untuk sembuh dari berbagai cedera yang membuatnya absen selama 14 bulan. Ia bertekad untuk tampil di gelaran yang diselenggarakan di Qatar.
Kembali lagi, Gregg Berhalter kemudian mengungkapkan bahwa Reyna dengan berjiwa ksatria mau meminta maaf atas segala perilakunya selama di Piala Dunia 2022.
“Apa yang fantastis dalam semua ini adalah setelah dia meminta maaf, mereka [skuad Amerika] berdiri satu per satu dan berkata, ‘Dengar, itu belum cukup baik, kamu belum memenuhi harapan kami dari rekan setim dan kami ingin melihat ubah,'” kata Berhalter dalam pidatonya.
“Para pemain benar-benar menguasai proses itu. Dan sejak hari itu tidak ada masalah dengan pemain ini.”