Jakarta, Liputan7up.com – Ardiansyah (24), warga Selili, Samarinda, Kalimantan Timur, diamankan kepolisian. Ia disangka begitu mudah tangan memukuli Muliati, sampai bibir istrinya itu pecah gara-garanya tidak terima dicerai.
Ardiansyah, dibekuk Senin (12/11) sore tempo hari. Penganiayaan itu berlangsung satu hari sebelum pelaku diamankan atau pada Minggu (11/11) pagi. Waktu itu, Muliati sedang berjualan udang dibawah jembatan Mahkota II, Sungai Kapih.
“Ke-2 suami istri ini sedang dalam proses perceraian,” kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Purwanto, pada merdeka.com, Selasa (13/11).
Ardiansyah, masih tidak terima dicerai istrinya. Pagi itu, ia juga mendatangi istrinya.
“Begitu hadir, ia (Ardiansyah) langsung menendang lapak jualan udang istrinya. Korban (Muliati) geram, pelaku ini ikut-ikutan geram,” tutur Purwanto.
Ardiansyah, betul-betul tidak memperdulikan situasi dan situasi di sekitar korban berdagang. Muliati bergerak dan berdiri lalu berhadap-hadapan dengan suaminya itu. Pelaku yang memang tempramental langsung menganiaya sampai bibir istrinya pecah.
“Tidak hanya memukuli istrinya, pelaku ikut mencakar tangan kiri dan kanan istrinya. Yang tentu, korban tidak terima, dan lapor ke kantor (Polsek Samarinda Kota),” tutur Purwanto.
Polisi minta visum korban dari rumah sakit, untuk menguatkan laporan korban. Pelaku juga, berhasil diamankan. Tidak ada perlawanan saat diringkus petugas.
“Kita tentukan terduga. Penyidik mengaplikasikan Undang-undang Penghilangan KDRT pada pelaku,” kata Purwanto.
