Jakarta, Liputan7up.com – Sipri Akoit (46), pria yang profesinya menjadi pembuat batu bata ini diringkus Polsek Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, karena menculik bocah 6 tahun berinisial RN. Motifnya, pelaku sakit hati dengan ibu korban yang jadi kekasihnya.
Menurut pernyataan pelaku, ia telah tidak untung baik materi ataupun nonmateri, sejak ibu korban belumlah pergi meninggalkannya ke Papua, untuk kerja. Sebab desakannya untuk kembali pada Kupang tidak digubris, pelaku nekat menculik anak pacarnya tersebut.
“Saat ini kami hidup bersama dengan, semua cost hidup dijamin semua makanya saya nekat. Awalannya saya tidak ada kemauan untuk begitu, tetapi karena paling akhir cemas jadi saya terlantarkan anak itu di kali,” tutur pelaku, Rabu (21/11).
Kapolsek Oebobo AKP Yulius Lau mengatakan, pelaku diamankan pada Senin (19/11) tempo hari sekitar pukul 11.00 WIB. Tempat penangkapan dalam suatu pabrik batako, di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa.
Dia memberikan, Saat menyandera korban, pelaku sudah sempat lakukan penganiayaan bocah itu di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Pelaku jengkel karena korban yang masih berumur enam tahun itu seringkali menangis.
“Pelaku ada pacaran dengan mamanya (ibu korban). Sesudah mamanya lari atau pergi kerja di Irian Jaya, jadi pelaku SMS, WA, telephone usaha agar mamanya hadir kembali pada Kupang, tetapi nyatanya mamanya tidak hadir. Jadi korbannya yaitu anaknya ini, anaknya ia mengambil agar mamanya dapat pulang ke Kupang, itu peristiwanya begitu,” jelas Yulius.
Pelaku dijaring masalah 83, Undang-undang perlindungan anak dengan hukuman, optimal 15 tahun penjara.
