Jakarta, Liputan7up.com – Tujuan hati menguji kejujuran suami, Lawi, ibu rumah-tangga yang tinggal di Makroman, Samarinda, justru dihajar suaminya, Suwarno (40). Suwarno juga kini meringkuk di penjara polisi.
“Pelaku kami tangkap Minggu (11/11) tempo hari, atas laporan istrinya sendiri,” kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Purwanto, pada merdeka.com, Senin (12/11).
Momen itu berlangsung Sabtu (10/11) malam lalu. Sepulang kerja suami, Lawi menanyakan pada suaminya tentang isi uang tabungan. Jawaban suami yang mengakui tidak tahu berbuntut kericuhan kedua-duanya.
“Jawaban pelaku dinilai korban tidak jujur. Walau sebenarnya, sesudah mengecheck transaksi di mesin ATM, korban tahu uang telah diantar pada anak kandung terduga (anak tiri korban),” tutur Purwanto.
Pelaku juga jadi gelap mata dan menganiaya istrinya. “Korban dipukuli dengan tangan kosong di kepala. Lalu ditendang dibagian perut, dicakar di pipi, dan kepalanya dibenturkan ke lantai,” lebih Purwanto.
“Korban kesakitan dan pasti tidak terima dan pada akhirnya pilih melapor ke Polsek. Dari visum, ada luka gores di pipi dan lebam di kepala korban,” jelas Purwanto.
Masih tetap mengenakan seragam kerja, Suwarno juga ditangkap polisi di tempat tinggalnya. Di depan polisi, Suwarno yang diputuskan menjadi terduga itu tidak menyanggah sudah lakukan tindakan itu. “Penyidik mengaplikasikan Undang-undang Penghilangan KDRT pada pelaku,” demikian Purwanto.
