News

Rupiah Melemah Ketua DPR Ingatkan Semua Jangan Saling Menyalahkan

Rupiah Melemah Ketua DPR Ingatkan Semua Jangan Saling Menyalahkan

Jakarta, Liputan7up.com – Ketua DPR Bambang Soesatyo memperingatkan semua pihak tidak sama-sama mempersalahkan bersamaan pelemahan nilai ganti rupiah pada dolar Amerika Serikat (AS). Mengacu data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) per 5 September 2018, USD telah sampai Rp 14.927.

Bamsoet mengatakan , depresiasi rupiah memang mulai berefek pada industri yang menggunakan bahan baku import. Oleh karena itu , kini yang diperlukan untuk menangani pelemahan rupiah adalah kekompakan dan langkah riil.

“Memperingatkan pada beberapa pihak supaya tidak mencari kambing hitam dengan mempersalahkan karena musabab turunnya rupiah, tetapi lakukan tindakan riil untuk menangani melemahnya nilai ganti rupiah,” katanya melalu i pesan singkat, Rabu (5/9).

Bamsoet yang tengah ada di Singapura untuk menghadiri Sidan g Umum ke-39 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) memberikan, Indonesia masih miliki modal terpenting dalam melawan penguatan USD. Yaitu mendasar Indonesia yang cukuplah kuat dan keadaan politik yang relatif konstan. “Kita mesti yakin itu ,” tuturnya.

Akan tetapi, legislator Golkar itu juga memohon Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia selekasnya mempersiapkan beberapa langkah antisipatif serta mengaplikasikan kebijakan untuk memperkuat kurs rupiah pada USD. Tidak hanya itu , Bamsoet juga menggerakkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuat kebijakan yang bisa menolong pelaku usaha untuk memperoleh bahan baku industri, baik dari dalam ataupun luar negeri.

“Hingga pelaku usaha bisa tingkatkan hasil produksi dan nilai export,” cetusnya.

Menurut Bamsoet, pemerintah semestinya selekasnya menyelesaikan gagasan mengenai pembatasan import atas 900 type barang mengkonsumsi. Dia meyakini pembatasan itu akan mendesak import yang berpengaruh pada necara pembayaran.

“Pembatasan import barang mengkonsumsi akan kurangi defisit neraca pembayaran yang jadi salah satunya pemicu melemahnya nilai ganti rupiah pada dolar AS dan berefek negatif pada pelaku usaha industri,” ulasnya.

Bamsoet memberikan, hal-hal lain yang tidak bisa dilupakan saat pelemahan kurs rupiah adalah kehadiran koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurut dia, Kementerian Koperasi dan UKM mesti menolong beberapa pelaku usaha kecil dan menengah supaya lebih gampang mendapatkan bahan baku dan suntikan modal.

“Dengan begitu UMKM dapat bertahan untuk menghasilkan dan tingkatkan kualitas serta jumlah bahan baku industrinya. Hingga beberapa pelaku industri UMKM dapat juga kurangi import untuk memperoleh bahan baku,” katanya.

Bamsoet juga memohon badan usaha punya negara (BUMN) dan badan usaha punya daerah (BUMD) turut turun tangan melawan penguatan USD. Triknya dapat dengan sama-sama bersinergi dalam soal promo dan pemakaian produk dalam negeri.

Bekas wartawan itu menyatakan, kunci terpenting dalam melawan pelemahan rupiah adalah kolaborasi. “Menjadi diantara kementerian dan instansi mesti sama-sama bersinergi dan bahu-membahu dalam usaha untuk memperkuat nilai ganti rupiah pada dolar AS untuk mengawasi kestabilan keuangan negara,” ujarnya.

To Top