Lifestyle

Ribuan Lampion Terangi Candi Borobudur dalam Perayaan Waisak 2562

Jakarta, Liputan7up.com – Ribuan lampion diterbangkan umat Buddha di pelataran Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menutup rangkaian perayaan Waisak 2562 BE.

Koordinator Dewan Kehormatan Walubi Biksu Tadisa Paramita Mahasthavira mengatakan bahwa lampion yang diterbangkan menandakan pelita yang dilepas ke langit agar semua makhluk di Bumi mendapatkan penerangan.

Ia menjelaskan pada detik-detik Waisak, Sang Buddha duduk bermeditasi mengalahkan nafsunya menjauhkan godaan. Buddha akhirnya mencapai penyinaran sempurna dan tubuhnya mengeluarkan cahaya enam warna, yakni biru, merah, kuning, putih, oranye, dan gabungan dari lima warna tersebut.

Menurut dia, pada detik-detik Waisak, cahaya muda memancar ke segenap alam semesta. Untuk itu, barang siapa yang bisa duduk bermeditasi dan memfokuskan pikiran, dia akan menerima cahaya penerangan dari Sang Buddha.

Ia berharap perayaan Waisak mampu menyadarkan umat Buddha bahwa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Masyarakatnya harus saling menghormati dan tidak boleh muncul ego pribadi maupun organisasi.

“Bangsa kita ini bangsa yang majemuk, alangkah indahnya kalau kita semua bisa bersatu, saling berbagi, saling bersinergi satu sama lainnya, saling menghormati, bisa empati supaya bangsa ini tidak terkoyak-koyak karena perbedaan agama, ras, suku, antargolongan,” harapnya.

Dalam detik-detik Waisak pada pukul 21.19 WIB, sekitar 13 ribu umat Buddha melakukan meditasi dipimpin Biksu Wongsin Labhiko Mahathera. Momen tersebut ditandai dengan pemukulan gong tiga kali dan pemercikan air berkah dan membacakan paritta jayanto dan umat bersikap anjali.

Setelah pembacaan doa-doa dalam detik-detik Waisak selesai, dilanjutkan dengan pradaksina yang diikuti semua umat Buddha. Pradaksina dilakukan dengan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3 kali dan dilanjutkan dengan pelepasan lampion.

To Top