Jakarta, Liputan7up.com – PT Pelindo III mencatat ada 153 gagasan kehadiran kapal pesiar di beberapa pelabuhan yang diurus perseroan pada 2019. Dari jumlahnya itu, Pelabuhan Benoa, Bali, masih tetap jadi arah penting dari kehadiran kapal pesiar.
Direktur Operasi serta Komersial Pelindo III, Putut Sri Muljanto, menjelaskan, di Pelabuhan Benoa terdaftar sekitar 75 gagasan kehadiran. Setelah itu ada 17 gagasan kehadiran ke Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat serta 16 gagasan kehadiran ke Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah.
Di Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur ada 16 gagasan kehadiran. Lantas, Pelabuhan Celukan Bawang, Bali sekitar enam gagasan kehadiran, Pelabuhan Kalabahi, Nusa Tenggara Barat, ada tiga gagasan kehadiran, Pelabuhan Banyuwangi ada satu gagasan kehadiran.
Kehadiran di Pelabuhan Badas direncanakan tiga kehadiran, Pelabuhan Maumere serta Pelabuhan Kupang semasing satu gagasan kehadiran. Pelabuhan Ende dengan dua gagasan kehadiran serta Pelabuhan Probolinggo ada 12 gagasan kehadiran.
“Jumlah itu ialah gagasan yang telah terdaftar di Pelindo III selama 2019. Akan tetapi, jumlahnya itu masih tetap bisa beralih, bisa jadi makin bertambah ataupun menyusut,” kata Putut dalam info resminya, Senin 25 Februari 2019.
Dia menyebutkan beberapa aspek bisa merubah gagasan kehadiran kapal pesiar. Rumor keamanan jadi perihal penting sebagai perhatian beberapa operator kapal pesiar.
Dicontohkannya, pada 2018, ada 149 gagasan kehadiran kapal pesiar di lingkungan Pelindo III serta cuma terealisasi 138 kehadiran kapal pesiar. Ledakan bom di Surabaya serta Sidoarjo dan musibah alam di Nusa Tenggara Barat jadi aspek yang merubah jumlahnya kehadiran kapal pesiar di Pelindo III pada 2018.
Dia menjelaskan, tiap-tiap tahun jumlahnya kehadiran kapal pesiar selalu bertambah. “Pada 2017 kami mencatat realisasi 125 kehadiran kapal pesiar serta pada 2018 tempo hari sekitar 138 kehadiran. Kami optimistis jumlahnya kehadiran selalu bertambah di tahun-tahun yang akan datang,” katanya.
