Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Masjid Baiturrahim di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta siap digunakan saat pelaksanaan tatanan normal baru (new normal) di tengah pandemi virus corona Covid-19. Hal ini disampaikan Presiden saat meninjau masjid tersebut, Kamis (4/6).
Jokowi tiba di Kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 09.00 WIB dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang warna putih dan masker hitam. Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno tampak melihat-lihat bagian dalam masjid selama delapan menit.
Kepala Negara juga sempat mencuci tangan dengan disinfektan di areal depan masjid tersebut ketika selesai melakukan peninjauan. Setelah itu dia memberikan keterangan kepada awak media.
“Saya melakukan pengecekan Masjid Baiturrahim di Istana ini dalam rangka persiapan menuju tatatan normal baru, adaptasi kebiasaan baru untuk bisa kita pakai bersama-sama untuk salat berjemaah maupun salat sendiri,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, Masjid Baiturrahim sudah ditata dengan rambu yang jelas, sehingga jemaah dapat menjaga jarak saat salat di tempat ibadah tersebut. Tak hanya itu, ia menyebut masjid juga telah dibersihkan dengan disinfektan.
Makanya Jokowi menganggap Masjid Baiturrahim bisa digunakan kembali untuk salat Jumat ketika tatanan normal baru sudah mulai diterapkan. Meski demikian Presiden tak menjelaskan kapan rumah ibadah ini bisa mulai digunakan. “Sudah siap untuk melaksanakan tatanan normal baru, adaptasi kebiasaan baru,” kata Jokowi.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla sebelumnya menyebut salat Jumat di masjid di Jakarta akan digelar kembali pada Jumat (5/6) jika Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) tidak diperpanjang. Pernyataan ini didasari hasil pertemuannya dengan Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu (3/6).
Atas dasar itu, Kalla menyebut Jokowi bakal kembali melakukan salat Jumat di Masjid Baiturrahim pada esok hari. Sementara itu, dirinya akan salat Jumat di Masjid Al-Azhar. “Presiden besok salatnya di Masjid Istana. Insya Allah kami akan salat di sini setelah 12 Jumat kami tidak salat,” katanya usai meninjau Masjid Al-Azhar, Jakarta, Rabu (3/6).
Kendati demikian, Kalla menyebut gelaran salat Jumat di Jakarta nantinya harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Beberapa di antaranya adalah menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak sejauh satu meter. Selain itu, jemaah harus membawa sajadah sendiri ketika salat Jumat di masjid. “Tidak ada yang rumit-rumit amat aturan itu,” ujarnya.
Sedangkan masjid yang dibuka ini hanya untuk di daerah yang aman dari Covid-19. Pengurus yang akan menggelar salat Jumat juga perlu meminta izin kepada lurah setempat.
Kalla mengatakan hal itu sebagaimana permintaan Menteri Agama Fachrul Razi. “Kalau lurahnya atau Gugus Tugas bilang bahaya, silakan salat Jumat di tempat lain,” kata dia.
Di samping itu, dia meminta waktu salat Jumat bisa dipersingkat. Dia memperkirakan waktu salat Jumat di masjid ketika pandemi corona kurang dari setengah jam. Menurutnya salat Jumat juga harus dilakukan dua gelombang mengingat tak boleh ada kerumunan ketika pandemi corona. “Sehingga kapasitas masjid hanya 40% dari biasa. 60% harus difasilitasi,” kata Kalla.