News

PP Muhammadiyah Masih Simpan Dua Gepok Uang Istri Siyono

[ad_1]

JAKARTA – Suratmi, istri terduga teroris Siyono asal Klaten yang tewas saat pemeriksaan Densus 88 Mabes Polri awal Maret 2016, mengaku diberi uang dua gepok oleh dua orang yang ditengarai sebagai polisi. Tak mau menerima uang itu, Suratmi akhirnya menyerahkan uang tersebut ke PP Muhammadiyah di Yogyakarta.

Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah, Busyro Muqodas mengaku uang yang belum diketahui jumlahnya itu masih disimpan pengurus Muhammadiyah.

“Uang itu dalam simpanan kami. Kan sudah saya sampaikan. Bu Suratmi tidak mau menerima,” ujar Busyro usai bertemu Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2016).

Busryo yang hadir bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengaku Kapolri tak berkomentar terkait masalah itu. “Beliau tidak ada komentar soal itu,” tukas Busyro.

Menurut Busyro, pihaknya belum menentukan sikap apakah akan mengembalikan uang itu ke Polri atau tidak. Pihaknya mengaku sampai saat ini belum membuka dua gepok uang dengan ketebalan sekira 15 Cm dan dibungkus menggunakan koran bekas itu.

“Pokoknya, nanti kita rembukan dengan tim advokasi, Bu Suratmi kan masih shock ya,” tegas Busyro.

Sebelumnya, Suratmi kepada pengurus Muhammadiyah mengaku uang itu diterimanya dari seorang yang mengaku bernama Ayu. Perempuan itu juga yang menjemput Suratmi dari Klaten ke Jakarta.

Sejak menerima uang itu, Suratmi tidak berani membuka. “Bu Ayu yang memberikan, saya menduga bu Ayu adalah polwan. Uang itu diberikan di Hotel Leaf Jakarta tempat saya menginap,” katanya di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa 29 Maret 2016.

[ad_2]

To Top