News

Potensi Peningkatan Energi Terbarukan di Indonesia Masih Cukup Besar

[ad_1]

liputan7upcash.com, JAKARTA – Indonesia memiliki potensi mengembangkan energi baru dan terbarukan mulai tenaga matahari (surya), angin, biomassa, gelombang laut, energi air (hidro) dan panas bumi (geothermal), termasuk yang berbahan dasar limbah (pembangkit listrik berbasis limbah/ sampah).

Pemerintah mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang mengacu Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2010-2025 November 2007 dan Kebijakan Energi Nasional (KEN) dalam Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2014, yang menargetkan prosentase pemanfaatan energi terbarukan dalam bauran energi nasional minimal sebesar 23 persen tahun 2025.

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW) dan akan membangun 109 pembangkit listrik  dalam jangka waktu 5 tahun (2014-2019), agar seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati listrik.

 Tri Mumpuni, CEO Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang semakin baik akan meningkatkan kebutuhan energi dalam negeri dan kemampuan atau daya beli masyarakat serta akan menjadi daya tarik investasi swasta yang diperlukan dalam pembangunan sektor energi.

“Potensi peningkatan energi terbarukan dan efisiensi energi di Indonesia masih cukup besar serta potensi pasar energi nasional, regional dan internasional masih terbuka,” kata Tri di Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Dikatakannya, Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gugusan pegunungan yang dapat mengaliri mata air sebagai sumber air sungai, sehingga sangat cocok dan berpotensi untuk mengembangkan energi terbarukan mikrohidro.

“Aliran sungai dari pegunungan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penggerak mula dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Energi tenaga air bisa terus dikembangkan tentunya dengan dukungan pemerintah dalam pengembangan pembangkit listrik mikrohidro,” katanya.

[ad_2]

To Top