[ad_1]
TIMIKA – Polres Mimika, Papua, bekerjasama dengan Satuan Tugas Pengamanan PT Freeport memperketat pengamanan di sekitar tanggul barat, untuk mencegah para pendulang tradisional menggali pipa-pipa konsentrat milik PT Freeport.
Hal tersebut dilakukan setelah adanya isu yang mengatakan pipa penyalur konsentrat milik PT Freeport Indonesia di kawasan tanggul barat tidak lagi berfungsi, karena dirusak para pendulang tradisional di kawasan itu.
“Kami ingatkan para pendulang untuk tidak menggali pipa konsentrat milik PT Freeport, terutama di kawasan tanggul barat, karena pipa-pipa itu masih berfungsi. Kalau ada yang melakukan penggalian, kami akan mengambil tindakan tegas,” kata Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mudjiharso, Rabu (20/4/2016).
Yustanto mengatakan, hingga kini terdapat ribuan pendulang tradisional yang sehari-hari mengais rezeki di sepanjang bantaran Sungai Aijkwa, di Mil 72-73 Tembagapura, hingga area pengendapan tailing PT Freeport di kawasan dataran rendah Mimika.
Kehadiran ribuan pendulang tradisional tersebut diharapkan tidak sampai mengganggu suplai konsentrat Freeport dari pabrik pengolahan di Mil 74 menuju Pelabuhan Amamapare Distrik Mimika Timur Jauh.
Menurut Yustanto, pendulang yang nekat menggali pipa konsentrat PT Freeport, akan langsung dipidanakan dengan sangkaan melakukan tindak pidana pencurian sebagaimana diatur dalam Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
[ad_2]
