Jakarta, Liputan7up.com – Unit Pekerjaan (Satgas) Antimafia Bola Polri memeriksa dua kantor Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). Pemeriksaan dikerjakan berkaitan skandal penyusunan score laga sepak bola Indonesia yang tengah diatasi ke polisian.
Kepala Biro Penerangan Penduduk Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, pemeriksaan berjalan di Kantor PSSI yang beralamat di Kemang Timur, Jakarta Selatan, dan FX Office Tower, Jakarta Pusat semenjak pagi.
“Pemeriksaan Kantor PSSI yang baru dan lama,” tutur Dedi saat di konfirmasi, Jakarta, Rabu (30/1).
Menurut Dedi, pemeriksaan tersebut merupakan peningkatan dari proses penyelidikan masalah yang dilaporkan Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani. Pun peningkatan dari info 10 terduga yang sudah diputuskan.
“Basic (pemeriksaan) LP saudari Lasmi dalam rencana peningkatan masalah 10 terduga yang sudak diputuskan di awalnya,” papar Dedi.
Dalam masalah pendapat penyusunan score pada Persibara Banjarnegara kontra PS Pasuruan, polisi sudah mengambil keputusan 10 orang terduga. Enam orang salah satunya sudah ditahan, yaitu mantan Ketua Asprov PSSI DIY Dwi Irianto alias Mbah Putih, mantan anggota Exco PSSI Johar Lin Eng, mantan Anggota Komite Wasit PSSI Priyanto, wasit futsal Anik Yuni Artika Sari, wasit laga Nurul Safarid, dan anggota Direktorat Wasit Mansyur Lestaluhu alias ML.
Sesaat empat terduga yang lain yaitu CH sebagai cadangan wasit laga pada Persibara kontra Kediri, DS sebagai pengawas laga Persibara kontra PS Pasuruan, P sebagai asisten wasit 1, dan MR sebagai asisten wasit 2. Masalah ini dimaksud polisi menjadi pintu masuk pemberantasan mafia bola di Liga 3 Indonesia.