News

Polisi Bekerjasama Dengan Polisi Malaysia Terkait Penemuan Mayat Selat Malaka

Polisi Bekerjasama Dengan Polisi Malaysia Terkait Penemuan Mayat Selat Malaka

Jakarta, Liputan7up.com – Untuk membuka penemuan 8 mayat di Perairan Selat Malaka Kabupaten Bengkalis Riau, polisi lakukan pengaturan dengan kepolisian Malaysia. Karena, baru 3 jenazah yang teridentifikasi dan belumlah didapati pemicu kematian mereka.

Mayat itu diketemukan nelayan Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Sejumlah besar mayat ada yang terlungkup dan terlentang. Bahkan juga kondisinya telah membusuk dan susah dikenali. Jati diri mereka ikut tidak diketemukan, cuma 3 orang yang kantongi KTP. Tempat pada satu mayat dengan yang lain tidak jauh.

Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan mengatakan, pihaknya tidak berani berspekulasi berkaitan penemuan mayat itu apa korban kapal terbenam atau masalah pembunuhan. Pihaknya butuh lakukan pendalaman.

“Kita bekerjasama dengan pihak Polisi Diraja Malaysia untuk membuka penemuan ini,” kata Andrie, Senin (3/12).

Walau sudah mendapatkan info adanya pendapat kapal terbenam yang berisi belasan orang di Selat Malaka, Arie tidak ingin tergesa-gesa menyimpulkannya. Ia ikut tidak menelan mentah-mentah info tersebut.

“Semua jenazah kita bawa serta ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk diotopsi. Kita masih menanti akhirnya. Jika sebabnya masih kita dalami,” kata Andrie.

Menurut info, mayat tersebut merupakan beberapa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pergi dari Malaysia ke arah Pelabuhan Rupat. Mereka disangka berlayar dengan ilegal dengan kapal nelayan. Akan tetapi, info tersebut masih didalami polisi.

Sesaat itu, Kasubbid Service Medis Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto mengatakan 8 jenazah tersebut diperkirakan telah lebih dari satu pekan mengambang di laut. Itu disaksikan dari keadaan mayat yang beberapa telah membusuk.

“Estimasinya mayat itu telah lebih dari 1 minggu, karena disaksikan dari kondisinya pas,” kata Supriyanto.

Bahkan juga tim Disaster Victim Identification Polda Riau alami kesusahan untuk mengidentifikasi 8 jasad itu. Karena, keadaan mayat beberapa membusuk dan sidik jari ikut tidak dapat diambil.

“Susah dikenali mukanya, sidik jari ikut tidak dapat diambil karena sejumlah besar keadaan mayat sudah membusuk,” kata Suproyanto.

Langkah paling akhir yang akan dikerjakan tim medis tersebut yaitu lewat cara ambil sampel DNA dan formasi gigi jenazah.

“Ini langkah paling akhir. Kita ikut dapatkan data sekunder seperti propertis dan medis. Dapat luka sisa operasi, tato dan yang lain,” kata Supriyanto.

Mengenai tiga jenazah yang telah diidentifikasi yaitu Ujang Chaniago (48), warga asal Lubuh Nyiur, Dusun V Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Ke-2, Mimi Dewi (32), warga Jalan Lansano Kelurahan Taratak, Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Serta ke-3, Maya Karina (37), warga asal Desa Mentikan Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

“Untuk korban yang telah diidentifikasi telah dijemput keluarga semasing,” pungkas Supriyanto.

To Top