PKS Menilai Debat Perdana Pilpres 2014 Lebih Gereget
Jakarta, Liputan7up.com – Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera ( PKS), Hidayat Nur Wahid, mengakui sedih dengan debat capres-cawapres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (18/1). Ia memandang beberapa peserta debat tidak dapat tampil sesuai dengan keinginan publik.
“Janganlah ada kisi-kisi, janganlah ada pembocoran masalah, nyatanya semua dalam sinyal kutip sedih. Sebab debat semalam tidak tampilkan apakah yang diinginkan publik berkaitan eksplorasi dari yang apakah semestinya tersampaikan oleh calon presiden dan calon wakil presiden,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/1).
Hidayat pun memandang kontestasi debat tidak memunculkan dampak gereget. Menurut dia, debat lebih sengit saat Pemilihan presiden 2014 lalu.
“Saya mengharap debat selanjutnya KPU mengoreksi dan tidak kembali melaksanakan debat lewat cara seperti semalam. Moderator ya jadi moderator saja. Tak perlu moderator yang bacakan pertanyaan,” katanya.
“Biarkanlah seperti yang dahulu, ada moderator, tetapi ada panelis yang menanyakan pada calon sehingga lalu dapat dieksplorasi kualitas dan potensi setiap calon seperti apakah,” katanya.
Wakil Ketua Dewan Penasihat pasangan capres-cawapres Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno ini menjelaskan, beberapa pasangan calon pun tidak memberi macam jawaban. Karena, mereka telah mempunyai catatan kecil yang dibawa saat debat. Perihal itu, katanya berlangsung karena KPU memberi kisi-kisi pertanyaan pada pasangan calon.
“Nyatanya ya banyak warga yang mengkritik kok jawabnya masih gunakan lihat catatan. Inikan mendatangkan dalam sinyal kutip deligitimasi pada kebijakan KPU sendiri,” katanya.