News

PKB Merasa Ditikam Koalisinya Sendiri

[ad_1]

JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mensinyalir peran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam aksi yang akan kembali digelar Aliansi Forum Pendamping Dana Desa (AFPDS) eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Hal itu sudah terlihat ketika demonstrasi pertama AFPDS.

“Coba perhatikan demo yang dilakukan pertama oleh eks PNPM di depan Istana, yang proaktif politikus PDIP seperti Pramono Anung Cs. Aksi ratusan orang itu diterima oleh Pramono saat Presiden Jokowi tak ada di Istana. Kedua, mereka lalu ke DPR saat reses. Dan yang nerima mereka juga politikus PDIP Diah Pitaloka dan Alex Lukman,” ujar politikus PKB Nihayatul Wafiroh, Jumat (8/4/2016).

Nihayatul merasa heran dengan PDIP yang menyerang koalisinya. Sikap yang ditunjukan Pramono Anung Cs seperti menggunting di dalam lipatan. Padahal, seharusnya mereka mendorong para kabinet untuk bisa bekerja secara optimal, bukan malah membuat kegaduhan.

“Kami sungguh tak habis pikir. Mereka yang juga sama-sama anggota dari partai koalisi justru secara terang-terangan menikam teman sendiri. Pramono Cs ini tampak seperti menggunting dalam lipatan,” ujarnya.

 (Baca juga: PKB Sindir Pihak yang Bermain soal Reshuffle)

Sementara itu, Wasekjen DPP PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, saat ini ada sekelompok elite yang mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reshuffle. Bahkan terkesan mendikte mantan Gubernur DKI itu. 

Motif yang dilakukan sekelompok elite tersebut bisa dilihat dari aksi yang dilakukan AFPDS Jawa Barat di depan Istana Negara ketika Presiden Jokowi tak ada di Jakarta pada 23 Maret 2016. Kemudian, Pramono Anung selaku Sekretaris Kabinet menerima 17 perwakilan pendemo. Kepada media, dia juga terang-terangan menyerang Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.

“Keliatan sekali motifnya, pernyataan Seskab di media ketika itu kan ingin intervensi atau ngatur-ngatur presiden,” katanya.

[ad_2]

To Top