Penjualan Motor Listrik Diragukan Kalau Biaya Pengisian Baterainya Murah
Jakarta, Liputan7up.com – Kendaraan listrik mulai ada di pasar otomotif nasional. Meskipun begitu, sampai sekarang yang berminat sedikit. Faktanya banyak, dari mulai masih tetap minimnya info yang di terima penduduk, sampai cost pengecasan baterei.
Berdasar pada hasil penelitian beberapa perguruan tinggi, jumlahnya tempat tinggal yang mempunyai daya cukuplah untuk pengisian baterei kendaraan listrik masih tetap dikit. Selain itu, tarif listrik yang perlu dibayar pun dipandang mahal.
Oleh karenanya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merencanakan merubah hal tersebut. Triknya, dengan memberi potongan harga atau potongan harga penggunaan listrik di waktu spesifik.
“Kalau dapat, akhir bulan ini kami mengeluarkan (kebijaksanaannya). Semoga, 1 Maret dapat (laku),” tutur Direktur Rencana Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman baru saja ini.
Gagasan itu mendapatkan sambutan positif dari beberapa produsen kendaraan listrik. Diantaranya Viar, yang sekarang ini tawarkan sepeda motor listrik Q1.
“Dukungan semacam ini begitu menolong. Penduduk akan makin meyakini, jika memakai kendaraan listrik begitu irit serta dapat dijangkau,” ungkap Marketing Communication PT Triangle Motorindo menjadi pemegang merk Viar, Frengky Osmond.
Meskipun begitu, Frengky menjelaskan tarif penggunaan listrik bukan hanya satu alasan penjualan motor tambah energi setrum tidak semenarik motor bensin. Aspek lainnya ialah, berapa jauh keuntungan yang didapatkan dari peralihan tehnologi itu.
“Kami meyakini penduduk akan sadar, jika memakai motor listrik tambah lebih irit. Tak perlu ubah oli, servis teratur atau ubah rantai,” katanya.