News

Pengusaha Penggilingan Padi Dirampok Saat Tidur Lelap Di Rumahnya

Pengusaha Penggilingan Padi Dirampok Saat Tidur Lelap Di Rumahnya

Jakarta, Liputan7up.com – Maling bekap pemilik rumah di Klaten gunakan kain dibasahi bensin. Uang Rp 300 juta, empat hp dan sepeda motor Honda Scoopy dibawa kabur.

Momen itu berlangsung didalam rumah Samiran, warga Desa Pomah, Kecamatan Tulung, Klaten, beberapa waktu lalu.

Tidak hanya dibekap gunakan kain dibasahi bensin, Samiran beserta istrinya, Untari (43) serta anaknya TD (17) diikat dibagian tangan dan kaki serta ditodong pisau.

Korban mengatakan tindakan perampokan itu berlangsung saat ia beserta istri dan anaknya tertidur lelap.

Di tengahnya tidurnya, Sabtu dini hari sekitar pukul 3.00 dini hari, kawanan perampok sejumlah tiga orang masuk ke kamarnya dengan mencongkel jendela.

“Brak! Saya kaget. Mereka masuk kamar langsung membekap mulut saya dengan (kain dibasahi) bensin. Kepala saya berasa pusing sampai saat ini. Mata, mulut, tangan, dan kaki saya diikat. Istri dan anak saya juga sama diikat gunakan lakban dan tali rafia,” katanya saat didapati wartawan di tempat tinggalnya, di Dukuh Margomulyo, Desa Pomah, Tulung.

Samiran sudah sempat menantang sebelum pada akhirnya tangan dan kaki diikat. Perlawanannya berhenti sesudah salah satunya pelaku menancapkan pisau ke tangan Samiran. Pisau melukai jari tengah tangan kanan Samiran. Pelaku mengenakan penutup muka serba hitam dan bicara menggunakan bhs Jawa.

“Tangan saya terluka. Saya juga mengurungkan perlawanan karena cemas dengan keselamatan istri dan anak saya,” papar entrepreneur penggilingan padi itu.

Selesai melumpuhkan Samiran dan keluarga, beberapa pelaku langsung menjarah isi rumah korban. Uang sejumlah Rp 300 juta dan empat hp sejumlah keseluruhan Rp15 juta dirampas.

Tidak hanya itu, satu sepeda motor Honda Scoopy berpelat nomer AD 6348 ABC digondol perampok tersebut STNK yang disimpan di jok motor. “Peristiwanya cepat sekitar 25 menit sampai 30 menit. Waktu ingin pergi, perampok memohon pada istri saya tunjukkan kunci pintu gerbang. Mereka keluar melalui pintu gerbang,” urai Samiran.

Sesudah perampok pergi, istri Samiran berhasil buka ikatan menggunakan gunting. Oleh beberapa tetangga, Samiran lalu dibawa ke PKU Muhammadiyah Jatinom untuk perawatan luka di tangannya. Samiran mendapatkan 10 jahitan atas lukanya.

Rumah orangtua korban juga dirampok

Rupanya, Samiran mendapatkan berita bila tempat tinggal orang tuanya yang berjarak 200 mtr. juga disatroni rampok.

“Nyatanya didalam rumah ayah ada juga yang mengintai. Sebelum peristiwa, ada seorang pengendara sepeda motor mondar mandir di samping rumah dan sudah sempat berteriak ‘awas!’ pada orang yang lain. Mereka naik mobil dan motor,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Didik Sulaiman, mewakili Kapolres Klaten AKBP Juli Agung Pramono mengatakan polisi sedang menyelidik masalah perampokan itu.

“Sesaat masih dalam penyelidikan. Anggota saya selalu berjalan menguber pelaku,” katanya.

To Top