[ad_1]
BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi sedang berupaya mencari solusi untuk mengatasi banjir yang kerap melanda Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih.
Rencana tersebut adalah dengan pembuatan dam di kawasan itu tersebut. Karena dianggap efektif untuk menyelesaikan persoalan banjir di sepanjang bantaran Kali Bekasi.
Namun dengan demikian, pihaknya pun sedang mempertimbang upaya relokasi bagi ribuan rumah di Pondokgede Permai (PGP), Jatiasih, sebagai solusi penanggulangan banjir.
“Kami berencana bangun dam, tapi kalau di sekitar jalan menuju Perumahan Villa Nusa Indah setuju untuk direlokasi dan dijadikan dam,” ungkap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Jumat (22/4/2016) hari ini.
(Baca Juga: Penampakan Tanggul yang Jebol di Perumahan Jatiasih)
Menurut Rahmat, jika konsep itu (relokasi) dilakukan dan diterima oleh warganya. Pihaknya tentu memiliki konsekuensi biaya yang ditanggung pemerintah.
“Jadi konsekuensi biaya yang dimaksud, berupa uang ganti rugi rumah warga serta pembebasan lahan dan proyek penanggulangan banjir di lokasi tersebut,” jelasnya.
Alasan pihaknya memproyeksikan pembangunan dam di lokasi itu, adalah untuk membendung air kiriman dari Kabupaten Bogor yang melintas di Kota Bekasi bisa ditampung untuk sementara di dam PGP yang berada di hulu Kali Bekasi.
“Saat banjir kiriman Bogor datang, nanti sebelum dilepas ke wilayah Kota Bekasi, kita tampung disana,” ujarnya.
Sebagai solusi jangka pendek sebelum sampai ke rencana yang akan dibuatnya, pihaknya bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang mengagas kegiatan tanggap darurat di sekitar lokasi banjir.
“Jadi gagasan Kementrian PUPR, saat ini untuk kegiatan tanggap darurat. Dengan beberapa kegiatan yakni, pengerukan kali bekasi. Namun, saya rasa kalau bendung kali tetap telat dibuka banjir akan tetap terjadi,” katanya.
Pasalnya, Rahmat meyakini, peristiwa banjir yang terjadi pada Kamis 21 April, di PGP dan sekitarnya merupakan imbas dari keterlambatan pembukaan pintu air di Bendung Kali Bekasi Jalan M Hasibuan, Bekasi Selatan.
“Ini kelambatan buka bendung. Kalau hujan di Hambalang, tol Jagorawi dan Sentul, paling butuh waktu 5 sampai 6 jam sampai Bekasi. Kalau bendung telat dibuka pasti naik air kalinya,” katanya.
[ad_2]