Jakarta, Liputan7up.com – Operasi tangkap tangan (OTT) Kalapas Sukamiskin yang juga mengamankan artis Inneke Koesherawati dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sabtu (21/7/2018). Berikut kronologinya.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, sebelum penangkapan dilakukan, KPK telah menerima informasi awal.
“Sabtu pagi ini yang dapat kami konfirmasi terlebih dahulu, benar tadi menjelang tengah malam tim penindakan KPK menjalankan tugasnya di Sukamiskin, Bandung,” ujar Laode M Syarif saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon.
“Kami lakukan pengecekan informasi dari masyarakat. Setelah kami kroscek dan ada bukti awal, maka sekitar 6 orang diamankan, termasuk pimpinan Lapas dan pihak swasta,” lanjutnya.
Menurut Laode, KPK melakukan pemeriksaan sekitar pukul 00.00 WIB. Awalnya petugas KPK menggeledah ruang kalapas Sukamiskin.
Di saat penggeledaan, petugas KPK bersama petugas polisi Resor Kota Bandung, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wahid Husen dan petugas atau ajutan Kalapas bernama Hendri.
Petugas KPK langsung meminta penjaga untuk membuka kamar atas nama Andri dan Fahmi Darmawangsa untuk digeledah.
Penggeledahan dilanjutkan ke ruang kantor Bagian Perawatan dan ruang Kepala Lapas. Saat itu dilakukan penyegelan terhadap filing kabinet yang berada di ruang perawatan dan penyegelan terhadap ruang Kalapas.
Dan sekitar pukul 01.30 WIB, petugas KPK membawa enam orang termasuk Kalapas Sukamiskin.
“Setelah kami kroscek dan ada bukti awal, maka sekitar 6 orang diamankan, termasuk pimpinan Lapas dan pihak swasta,” kata Laode.
Sementara itu Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan, di antara enam orang yang diamankan KPK ada Fahmi Darmawangsa dan istrinya artis Inneke Koesherawati.
Suami Inneke, merupakan narapidana di Lapas Sukamiskin dan divonis 2 tahun 8 bulan penjara dengan denda 150 juta subsider 3 bulan kurungan oleh majelis hakim tindak pidana korupsi Jakarta. Ia telah terbukti memberi suap pada pejabat Badan Keamanan Laut (Bakamla).
