News

Menteri Yohana Menghimbau Jangan Ada Kekerasan Pada Murid Di Sekolah

Menteri Yohana Menghimbau Jangan Ada Kekerasan Pada Murid Di Sekolah

Jakarta, Liputan7up.com – Menteri Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menyarankan pada orangtua dan guru supaya janganlah ada kembali kekerasan pada anak.

“Hari ini saya melihat deklarasi Ambon ke arah Kota Wajar Anak, karena itu saya imbau janganlah kembali ada kekerasan pada anak, tidak cuma di dalam rumah, tapi ikut di sekolah,” tuturnya di Ambon, Sabtu (3/11) seperti dikutip Pada.

Menurut Yohana, tujuan pemerintah sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) di tahun 2030, tidak bisa kembali ada kekerasan pada anak, tapi ikut kekerasan pada wanita diatas bumi ini. “Tidak bisa kembali ada kekerasan atau kejahatan berbentuk apa pun pada anak, sehigga di tahun 2030 akan terwujud Indonesia yang wajar anak, yaitu anak dijaga tumbuh kembang dan hak-hak, ikut perlindungan spesial buat anak,” katanya.

Ia menyatakan, deklarasi Ambon ke arah kota wajar anak sudah dikerjakan pemerintah di dukung semua stakeholder di kota Ambon. Perihal ini bermakna telah ada prinsip yang besar dari semua pihak terpenting Organisasi Piranti Daerah (OPD) wujudkan Ambon jadi kota wajar anak.

“Catatan Kemen PPPA, Kota Ambon sempat mencapai penghargaan pratama kota wajar anak di tahun 2012, tapi sesudah itu tidak kembali terima penghargaan, sedangkan kabupaten dan kota lainnya di Indonesia berusaha mencapai penghargaan. Saya mengharap di tahun 2019 Kota Ambon kembali terima penghargaan KLA untuk tingkat pratama jika dapat naik madya,” tuturnya.

Menteri Yohana yang dipanggil ibu Yo ikut berpeluang untuk menanyakan langsung pada anak-anak di Kota Ambon, apa masih ada kekerasan di sekolah, rumah ataupun lingkungan rumah.

“Pembicaraan saya dengan beberapa anak di Ambon, nyatanya masih ada kekerasan yang dikerjakan beberapa guru di sekolah ataupun orangtua di dalam rumah. Saya minta beberapa guru ataupun orangtua untuk tidak kembali lakukan tindakan kekerasan pada anak,” pungkasnya.

Dia mengaku, tidak dapat disangkal kekerasan pada anak ataupun wanita masih tinggi, karena itu melalui deklarasi ke arah KLA, biarlah anak-anak bertumbuh dalam lingkungan tanggap anak, janganlah ada kembali kekerasan tidak cuma di dalam rumah tapi di sekolah juga.

“Mari bersama dengan beberapa guru di sekolah ataupun orangtua di dalam rumah berhenti pukul anak, orangtua jika lakukan kekerasaan di rumah jangan pernah disaksikan anak-anak, karena mereka akan mengikuti tingkah laku orangtua sesudah besar,” kata Menteri Yohana.

To Top