RUPANYA Kerajaan Saudi Arabia sangat sibuk mengorganisir tamu-tamu Allah pada dua bulan yang sangat penting bagi umat Islam yaitu bulan Haji dan bulan Ramadan.
Pada bulan Haji tentu saja kaum muslimin di seluruh belahan bumi berniat dan berhasrat untuk menunaikan haji di Tanah Suci Mekah..
Sementara pada bulan suci Ramadan yang dianggap penghulu para bulan, juga umat muslim berbondong-bondong membanjiri Tanah Suci dengan dua maksud yaitu berpuasa/beribadah seperti salat tarawih sekaligus berumrah.
Setidaknya itulah yang kami rasakan saat melaksanakan umrah awal Ramadan tahun ini di Tanah Suci.
Ramainya umat Muslim berumrah ke Tanah Suci pada bulan Ramadan ini bisa dimaklumi karena mereka berdasarkan pada pesan Nabiullah Muhammad SAW yang menyebut bahwa beribadah atau kebaikan yang dilakukan pada bulan suci Ramadan berlipat ganda pahalanya.
Dengan sangat padatnya tamu-tamu Allah yang berdatangan ke Jeddah, Madinah dan Mekkah pada bulan haji dan Ramadan, maka polisi dan tentara Arab Saudi pun bakal paling sibuk menjaga keamanan. Hampir-hampir mereka tak punya libur atau istirahat banyak.
Maka saya bisa memaklumi ketika mendapat keterangan dari warga Arab Saudi bahwa ada dua profesi atau pekerjaan yang sangat mereka hindari yaitu sebagai polisi dan tentara.
Ketika saya bertanya kepada beberapa penduduk Mekah kenapa menghindari dua pekerjaan tersebut, jawabannya seragam yaitu “Hampir tidak ada istirahatnya”. Waduh, itu pale masalahnya.
Sebaliknya pekerjaan atau profesi yang paling didambakan di Arab Saudi ternyata guru. Kenapa?
Rupanya selain gaji dan tunjangannya sangat memuaskan, yang utama katanya karena paling banyak liburnya alias istirahatnya.
Bayangkan saja. Saat bulan Haji tiba, para guru libur. Sedangkan saat Ramadan, mereka pun libur selama sebulan lagi.
Ketika saya tanya orang Makassar yang belajar di Mekah, dia bilang kita diliburkan pada bulan suci Ramadan sebulan penuh.
Bukan cuma disuruh libur, mereka juga diberi duit oleh pemerintah Arab Saudi.
“Saat masuk bulan haji, kita libur lagi dan tahu sendiri, Pak. Bukan cuma libur, tapi duit melimpah bisa diperoleh saat bulan haji,” terangnya.(Jamil Misbach/Ketua Peradi Makassar)