Keberagaman adalah sebuah keniscayaan, yang ditegaskan kembali dalam bingkai Pancasila. Namun, kondisi negara yang belakangan nampak justru sebuah perpecahan.
Berbagai sentimen negatif terus disuarakan oleh sejumlah kelompok, atas nama demokrasi. Situasi tak kondusif ini pun disikapi Presiden Joko Widodo dengan tegas, saat menjamu para pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, 17 Mei lalu.
“Saya dilantik jadi Presiden yang saya pegang konstitusi, kehendak rakyat. Bukan yang lain-lain. Misalnya PKI nongol, gebuk saja. TAP MPR jelas soal larangan itu (PKI),” ujar Jokowi.
Keberagaman seharusnya menjadi sumber daya bangsa ini maju menatap masa depan dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Bukan justru menjadi ‘racun’ sehingga bisa membuat semua ‘bibit’ potensial negeri ini menjadi layu dan gugur sebelum berkembang.
Lalu, apa makna kata “gebuk” yang disampaikan Presiden Jokowi ? Benarkah sejumlah kelompok tengah merongrong Pancasila dan NKRI ?
