Bola

Mata Berbagi Frustrasi dengan Fans MU

[ad_1]

liputan7upcash.com, Manchester – Gelandang Manchester United, Juan Mata memahami perasaan fans yang frustrasi menyusul hasil negatif yang menaungi tim musim ini, bukan hanya di kancah domestik tetapi juga di Eropa.

Pada leg 1 fase 32 besar Europa League pekan lalu, MU harus mengakui keunggulan tim asal Denmark, Midtjylland. Kekalahan ini membuat pasukan Louis Van Gaal menjadi sorotan. Pasalnya, MU kalah dari tim yang kelasnya jauh di bawah mereka.

Kritik keras langsung ditujukan untuk seluruh skuat MU termasuk Juan Mata. Sama seperti pendukung, Mata merasakan frustrasi yang sama. Fans dan pemain menaruh harapan tinggi MU bisa berbicara banyak, tapi sebaliknya, kenyataan di lapangan berbeda. Dalam lima partai terakhir, MU baru memetik dua kemenangan.

“Sebagai pemain, saya dan tim telah berusaha memberikan yang terbaik. Ini sudah menjadi tugas dan pekerjaan setiap waktu,” ucap mantan pemain Valencia ini sebagaimana dilansir dari situs resmi MU. “Tapi terkadang, hasilnya tidak seperti harapan.”

Rapor merah dari Denmark membuat pelatih MU, Louis Van Gaal diminta turun dari kursi pelatih oleh pendukung, Kekalahan 1-2 dari Midtyjlland membuat Setan Merah berada dalam tekanan ketika tampil di Old Trafford, Kamis (25/2/2016) atau Jumat dinihari WIB nanti. MU minimal harus menang 1-0  untuk memastikan langkah ke babak 16 besar.

Mata percaya MU mampu membalikkan kedudukan di leg 2. Terlebih, MU memiliki modal berharga setelah memastikan langkah ke perempat final Piala FA usai menekuk Shewsbury. Ini menjadi sinyal bagus, MU bisa meneruskan sukses Piala FA di ajang Europa League.

“Semoga saja, kami bisa memetik kemenangan besok dan masih banyak pertandingan penting yang harus dimainkan,” kata Mata penuh harap.

Eks-Chelsea ini menjamin, timnya tidak terkendala dengan masalah kebugaran. Setelah menghadapi Midtyjllan, MU akan menghadapi Arsenal dua hari kemudian di ajang Premier League. Mata memiliki pengalaman ini ketika mengantarkan Chelsea merebut gelar Europa Legue 2013 lalu

“Saya pikir ini bukan masalah. Secara pribadi, ketika mengantarkan Chelsea menang (Europa League 2013), jarak pertandingan ketika itu sangat berdekatan. Anda memiliki gairah lebih besar bila selangkah lebih dekat dengan partai final.

[ad_2]

To Top