News

Mahasiswa Timor Leste Demo di Depan Kedubes Australia

[ad_1]

JAKARTA – Berbagai elemen mahasiswa asal Timor Leste yang menamakan diri Klibur Estudiante Timor Leste (Keustil) berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Mereka melakukan long march dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menuntut Australia angkat kaki dari laut Timor Leste.

Koordinator aksi, Nelson Pereira menegaskan, saat ini Australia telah mengeksploitasi kandungan minyak di laut Timor Leste secara ilegal

“Kita menuntut Australia karena menyabotase perbatasan laut kita dan mengambil oil dari wilayah Timor Leste,” tegas Nelson, Kamis (24/3/2016).

Sejak 1971, sambung dia, Australia telah melakukan perundingan ilegal bersama RI untuk wilayah maritim yang disebut Celah Timor (Timor Gap) tanpa pernah mengajak rakyat Timor Portugis (Timor Leste).

“Hasil perundingan yang dijalankan pada November 1973, Australia mendapatkan keuntungan paling besar dari perundingan tersebut,” tuturnya.

Namun, kata dia, meski sudah referendum, negeri kangguru itu tetap saja menggunakan kesepakatan batas maritim dengan Indonesia tahun 1971 dan 1972 tidak serta merta menentukan batas maritim yang baru.

“Maka dari itu, kesepakatan yang tetap dijalankan hingga saat ini sesungguhnya ilegal,” keluhnya.

Ia lantas menantang Australia untuk membuktikan diri sebagai negara yang siap membantu negara-negara berkembang di Asia Pasifik tanpa syarat. “Jadilah negara yang berlapang dada, jangan menjadi negara munafik,” sindir Nelson.

[ad_2]

To Top