News

Loyalis Akom Kritik Sumbangan Rp20 Miliar untuk Caketum Golkar

[ad_1]

JAKARTA – Jelang Munaslub Partai Golkar, beredar kabar adanya uang setoran dari masing-masing calon ketua umum yang bakal bertarung pada 7 Mei 2016. Bahkan, duit yang dibayar oleh para kandidat mencapai Rp20 miliar untuk Munas Golkar.

Menanggapai isu tersebut, politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo menilai kalau memang ada, kemungkinan usulan tersebut meniru munas Kadin dan HIPMI.

“Menurut saya, panitia munas mungkin terinspirasi dan mau meniru HIPMI dan Kadin saat munas kemarin. Yakni, meminta kandidatnya menyumbang,” ujar politikus yang akrab disapa Bamsoet tersebut kepada awak media, di Kompleks DPR, Jakarta Pusat, Rabu (13/4/2016).

Namun, jika di HIPMI dan Kadin, iuran yang dibayar masing-masing kandidat hanya Rp1-3 miliar kepada panitia. Meski kedua organisasi tersebut dihuni oleh pengusaha-pengusaha kaya dari berbagai bidang duit itu digunakan untuk biaya penyelenggaraan munas.

“Kalau dulu kami di HIPMI atau Kadin saat munas, memang para kandidat diminta partisipasi. Tapi walaupun kandidat HIPMI atau Kadin rata-rata pengusaha tajir. Tapi jumlah sumbangan yang diwajibkan tidak sefantastis Golkar. Hanya Rp1-3 miliar sebagai sumbangan kepada panitia untuk biaya penyelenggaraan,” imbuhnya.

Sebab itu, Bamsoet menampik jika tim pemenangan Ade Komarudin sebagai calon ketua umum tidak mampu membayar. Namun, ia justru mempertanyakan kepatutan iuran fantastis itu.

“Bagi kami di tim Akom, Ini bukan soal mampu atau tidak mampu memenuhi ketentuan. Tapi, soal patut atau tidak patut. Kalau jumlahnya wajar dan tidak sefantastis itu, kita dapat memakluminya,” tukasnya.

[ad_2]

To Top