News

Kuda Untuk Asian Games 2018 Sudah Tiba Di Bandara

Jakarta, Liputan7up.com – Sekitar 33 kuda atlet asian games 2018 kembali datang di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (21/8). Semua kuda atlet itu langsung dibawa ke Jakarta Equestrian Park (JEP) sebelumnya setelah dikerjakan didesinfeksi oleh Kementerian Pertanian melalu i Badan Karantina Pertanian.

“Karena 33 kuda ini datang dari negara sama dengan standard EDFZ, karena itu langsung dapat kami kawal menuju venue, tidak butuh masuk Instalasi Karantina terlebih dulu” kata Imam Djajadi, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Selasa (21/8).

Imam menjelaskan jika OIE (Organisation Internationale des Epizootics) menjadi Organisasi yang bertanggungjawab pada kesehatan hewan di semua dunia sudah mengambil keputusan ada pembagian 2 status negara berdasar pada status kesehatan kuda dengan internasional yaitu negara yang mempunyai standard kesehatan sama dengan Equine Diseases Free Zona (EDFZ).

Untuk kuda yang pergi dari beberapa negara sama dengan standard EDFZ langsung dapat masuk ke ruang lomba Equestrian di JEP. Sesaat untuk kuda yang hadir dari negara yang belumlah sama dengan standard EDFZ mesti masuki 14 hari waktu karantina di Instalasi Karantina Hewan Sesaat (IKHS) Arthayasa, seperti kuda China dan Indonesia.

Walau Indonesia termasuk juga negara yang belumlah sama dengan standard EDFZ, akan tetapi spesial Jakarta Equestrian Park sudah diputuskan menjadi Zone EDFZ. Hingga bisa jadikan menjadi ruang lomba Equestrian berskala internasional.

“Dengan datangnya 33 kuda dari Belgia hari ini , keseluruhan ada 133 kuda dari 25 negara yang ada dalam pengawasan Badan Karantina Pertanian saat ada di ruang lomba JEP,” kata dia.

Petugas karantina, lakukan rangkaian tindakan untuk yakinkan kesehatan kuda saat di JEP dalam keadaan sehat. Jalan raya kuda, manusia ataupun kendaraan yang keluar masuk tempat equestrian mesti melalui kolam bak berisi desinfektan (dipping).

Desinfeksi dikerjakan dengan menggunakan bahan yang telah berada di Indonesia diantaranya senyawa Peroxigen dan Asam Organik dan insektisida type cypermethrin. Hal ini dikerjakan menjadi sisi dari Biosecurity.

Petugas karantina juga akan lakukan penilaian dan kontrol klini s dengan teratur saat didalam venue. Terutamanya pergerakan kuda, jika akan dibawa ke rumah sakit hewan mesti kesepakatan petugas karantina.

Untuk kurangi resiko penyebaran penyakit, peletakan kandan g 133 kuda tersebut didasarkan pada pengelompokkan zone status kesehatan kuda.

Dengan terpisah, Agus Sunanto, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Resapi Hewani, Kementerian Pertanian mengharap, sesudah Asian Games kali ini , lokasi EDFZ yang sudah di capai JEP bisa diperluas sampai pulau Jawa.

“Hingga kita wajar jadi tempat buat laga berolahraga berkuda dengan taraf internasional, dan juga memberikan nilai lebih buat industri peternakan hewan kuda,” tutur Agus.

To Top