Jakarta, Liputan7up.com – Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan melakukan penyelidikan meledaknya satu unit ruko di komplek Grand Wijaya Center Blok F Nomor 36B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Unit ruko yang meledak itu merupakan kantor konsultan properti bernama PT Provalindo Nusa dan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Febriman Siregar dan Rekan.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jaksel Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan pun menjelaskan kronologi terjadinya ledakan yang mengakibatkan 11 ruko di sekitarnya mengalami kerusakan.
Ia mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.20 WIB, Kamis (12/7).
Berdasarkan keterangan tiga saksi yang merupakan pekerja di KJPP Febriman Siregar, ledakan itu terjadi sesaat setelah gelaran semifinal Piala Dunia 2018 antara Inggris dan Kroasia yang disiarkan langsung stasiun televisi Indonesia berakhir.
Ketiga saksi itu adalah Pulonggono, Aryudha dan Kasbi. Aryudha mengatakan setelah menonton siaran langsung semifinal Piala Dunia di lantai empat ruko tersebut, ia pun naik ke lantai lima guna beristirahat.
Namun belum lama dirinya hendak beristirahat, Aryudha mendengar suara ledakan yang sangat keras. Dia pun bangun dan melihat situasi sekitar dari jendela.
“Saksi langsung melihat ke jendela dan melihat di bawah dari jendela sudah berantakan akibat ledakan, selanjutnya saksi dan temannya keluar untuk menyelamatkan diri,” ujar Stefanus di lokasi kejadian, Kamis (12/7).
Hal serupa pun dialami Pulonggono dan Kasbi. Keduanya tangah terlelap pun terhempas kaget lantaran suara ledakan yang begitu keras. Pulonggono mengaku dirinya sempat berteriak kaget saat ledakan terjadi.
“Dia mengira itu gempa, dan melihat ke lantai tiga berantakan, saat turun di lantai satu, saksi melihat api yang membakar file-file, dan saksi membawa file yang terbakar tersebut ke kamar mandi untuk dipadamkan,” tuturnya.
Stefan mengatakan dirinya pun sempat mendengar dentuman ledakan tersebut saat berada di Polres Jakarta Selatan. Lokasi kejadian tak begitu jauh dari polres.
Namun dia menduga awalnya dentuman itu adalah ledakan dari ban. Tak lama kemudian, salah satu anggotanya pun mengabari jika telah terjadi ledakan.
“Suaranya terdengar ke kantor (Polres) awalnya saya kira apa. Enggak lama anggota saya menelpon,” ujarnya.
Ledakan tersebut diketahui berasal dari bocornya tabung gas 12 kilogram di ruangan tertutup tanpa ventilasi. Percikan korsleting listrik pun diduga menjadi penyebabnya.
Polisi telah mengambil tabung gas, selang dan kompor untuk diperiksa lebih jauh. Selain itu olah tempat kejadian perkara telah selesai dilakukan. Garis polisi (police line) yang tadinya mengelilingi lokasi kejadian kini telah dilepas dan hanya dipasang di pusat ledakan.