Jakarta, Liputan7up.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengharap mantan Menteri Sosial Idrus Marham berlaku kooperatif pada penyidik. KPK juga memohon Idrus membuka keterlibatan pihak lainnya dalam masalah pendapat suap PLTU Riau-1.
“Lebih baik yang berkaitan terbuka, kooperatif mengutarakan jika memang benar ada beberapa pihak lainnya yang turut ikut serta,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat di konfirmasi, Sabtu (1/9).
Menurutnya, sikap kooperatif Idrus bisa membuat masalah yang juga menangkap mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Saragih ini jelas benderang. Tidak hanya itu , sikap kooperatif juga akan lebih baik untuk mantan Sekjen Partai Golkar itu .
“Yang berkaitan sendiri baik juga saat koperatif pasti berdasar pada alat bukti. Yang berkaitan juga koperatif itu tambah lebih baik untuk pak Idrus,” katanya.
Awal mulanya, KPK resmi meredam Idrus Marham selesai melakukan kontrol perdan a menjadi terduga masalah pendapat suap PLTU Riau-1. Idrus ditahan saat 20 hari ke depan di Rutan Salemba cabang KPK.
Waktu keluar dari Gedung KPK, Idrus Marhamyang telah mengenakan rompi tahanan berwarna oranye tersenyum pada mass media. Idrus menyatakan diri akan kooperatif melakukan proses hukum suap PLTU Riau-1.
“Menjadi begini , seperti yang telah saya terangkan barusan dan awal mulanya jika saya menghargai proses hukum yang dikerjakan oleh KPK dan saya dari pertama menyatakan siap ikuti semua proses -proses dan beberapa tahapan yang ada,” tutur Idrus di Gedung KPK Jakarta Selatan, Jumat 31 Agustus 2018.
Dalam masalah ini , KPK baru mengambil keputusan tiga orang terduga, yaitu Eni Maulani Saragih, pemilik Blackgold Alami Insurance Limited Johanes Budisutrino Kotjo, dan mantan Sekjen Golkar Idrus Marham. Idrus disangka dengan berbarengan dengan Eni terima hadiah atau janji dari Johanes berkaitan masalah ini .
Idrus dimaksud bertindak menjadi pihak yang menolong melepaskan Blackgold untuk mengerjakan project PLTU Riau-1. Bekas Sekjen Golkar itu dijanjikan uang USD 1,5 juga oleh Johanes bila Johanes berhasil mengerjakan project sejumlah USD 900 juta itu .
Project PLTU Riau-I sendiri masuk dalam project 35 ribu Megawatt yang gagasannya akan dikerjakan Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co. Ltd.
