News

Kerajaan dan Kesultanan yang Muncul Belakangan di Indonesia

Kemunculan beberapa kerajaan dan kesultanan belakangan ini yang membuat heboh masyarakat, memang mengundang munculnya keheranan dan berbagai macam pertanyaan, tidak terkecuali dari warganet atau netizen.

Banyak dari para netizen yang mengherankan, kenapa bisa kerajaan dan kesultanan tersebut bisa eksis dan punya pengikut yang tidak sedikit jumlahnya. Hal ini tentu menjadi pertanyaan sendiri bagi netizen khususnya di Twitter yang beberapa kali topik tersebut trending.

Berikut kerajaan atau keraton yang muncul di Indonesia belakangan ini:

• Kerajaan Agung Sejagat

Kerajaan yang berdiri sejak Juli 2019 ini dipimpin Totok Santosa Hadiningrat dan teman perempuannya, Fanni Aminadia, yang dipanggil Kanjeng Ratu Dyah Gitarja. Pengikut Keraton Agung Sejagat ini mencapai sekitar 450 orang. Penasihat Keraton Agung Sejagad, Resi Joyodiningrat, menegaskan Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat

Joyodiningrat mengatakan Keraton Agung Sejagat merupakan kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu, terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai 2018.

Totok dan Fanni telah ditahan polisi pada Selasa, 14 Januari 2020, atas dugaan penipuan. Keduanya disangka menetapkan iuran untuk para pengikut Keraton Agung Sejagat dengan angka bervariasi, mulai Rp 3 juta hingga Rp 30 juta. Besaran iuran tergantung posisi yang bakal ditempati di Pemerintahan Keraton Agung Sejagat sepeti menteri, gubernur, sampai lurah.

Pengikut Keraton Agung Sejagat juga dijanjikan bakal menerima gaji bulanan dari kerajaan. Gaji itu bakal diberikan dalam mata uang dolar.

• Kerajaan Ubur-ubur

Kerajaan yang muncul di Serang Banten ini didirikan pasangan suami istri Rudi dan Aisyah. Berdasarkan dokumen yang disita dan pengakuan para saksi, Aisyah mengaku Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan, namum mengakui Al Quran dan Allah SWT.

Kelompok yang saat ini beranggotakan delapan orang dari Jawa Tengah ini mengaku beragama Islam, namun melakukan kegiatan yang tidak lazim. Menurut mereka, Allah SWT memiliki makam (kuburan). “Ini jelas tidak masuk akal menurut ajaran Islam,” kata Kapolres Kota Serang Ajun Komisaris Besar Komarudin.

Paham ini juga menyebarkan konten di sosial media YouTube dan Facebook yang berisikan ajaran bahwa Allah SWT memiliki makam menyerupai petilasan. Mereka menyebutkan Nabi Muhammad berjenis kelamin perempuan.

• Kerajaan Djipang Panolan

Keraton yang dipimpin raja bernama Gusti Pangeran Raja Adipati Arya Jipang II, Barik Barliyan telah berdiri sejak 2014. Pada 2016 sempat menggelar kirab dengan dukungan pemerintah setempat

Keraton Djipang berkedudukan Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah. Kerajaan Jipang atau lazim dikenal dengan nama Kadipaten Djipang, merupakan nama sejarah yang disebut-sebut dalam beberapa kronik Jawa, khususnya yang terkait dengan Kerajaan Demak dan proses berdirinya kerajaan itu.

Pimpinan kerajaan mengatakan Djipang merupakan sebuah kerajaan vazal (bawahan) Kerajaan Demak. Pendiri Kerajaan Demak Raden Fatah merupakan menantu dari Bhre Lasem Pangeran Wironegoro yang dalam sejarah babad tanah Jawi sering pula disebut sebagai penguasa Jipang.

Keraton Jipang legalitasnya diakui sejak Oktober 2016. Situs Makam Gedong Ageng Jipang yang merupakan petilasan tempat Arya Penangsang dahulu sering berziarah dan menyepi mengenang leluhur, saat ini dijadikan kawasan Cagar Budaya Pemerintah Kabupaten Blora

• Kerajaan Sunda Empire

Unggahan video “Sunda Empire” beredar pada Kamis, 16 Januari 2020. Sejumlah konten mengenai “Sunda Empire” itu menyebar ke masyarakat melalui media sosial.

Salah satu video yang tersebar, berisi tentang sejumlah orang yang mengenakan atribut seperti militer lengkap dengan topi baret. Salah satu dari mereka ada yang berorasi tentang masa pemerintahan negara-negara yang akan berakhir pada 2020.

Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kota Bandung, Sony, mengatakan keberadaan Sunda Empire di Bandung telah ada sejak 2018.

Menurut Sony, Sunda Empire tidak terdaftar sebagai organisasi masyarakat oleh Kesbangpol. Sehingga ia menyimpulkan “kerajaan” ini adalah perkumpulan yang ilegal.

• Kerajaan Selacau, Tasikmalaya

Kesultanan Selaco alias Selacau Tunggul Rahayu berada di Kampung Nagara Tengah, Desa Cibungur, Kecamatan Parung Ponteng, Kabupaten Tasikmalaya, sejak 2004. Kesultanan ini didirikan oleh Rohodin yang mengaku sebagai keturunan Raja Pajajaran dengan gelar Patra Kusumah VIII.

Sejumlah kegiatan terdapat dalam unggan video di youtube hingga foto sultan yang beredar melalui pesan singkat dan grup WhatsApp. Gambar itu memperlihatkan sultan dengan petinggi kesultanan berpakaian menyerupai atribut TNI kembali beredar. Petinggi kesultanan ini juga mengenakan baret menyerupai baret Sunda Empire di Bandung.

Kerajaan Tahta Suci

Kerajaan Tahta Suci dipimpin oleh Lia Eden. Dia mengaku mendapatkan wahyu dari malaikat Jibril pada 1997. Lia menyebut dirinya adalah Imam Mahdi.

Pada Agustus 1999 silam, Lia bersama 75 jemaah Salamullah melakukan ritual memerangi Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Ritual di bibir pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi, itu disebut Lia untuk membinasakan Nyi Roro Kidul, yang mereka anggap lambang kemusyrikan.

Ada pula satu keahlian Lia yang lain, yaitu menyembuhkan orang. Awal mula anugerah itu menurut Lia ketika ia salat tahajud, memohon petunjuk Yang Kuasa, lalu tiba-tiba ia merasa tubuhnya menggigil dan berkeringat. Kemudian tangannya seperti dituntun untuk mengobati orang sakit.

To Top