Menteri Info serta Komunikasi (Menkominfo) Rudiantara menyebutkan ekonomi Indonesia ke depan bakal berbasiskan service. Begitu, bukanlah lagi berbasiskan Sumber Daya Alam (SDA), seperti migas, batubara, ataupun pertanian.
Ia mengatakan, bidang kesehatan sebagai contoh. Menurut dia saat ini telah ada aplikasi seperti HaloDoc, yang sangat mungkin pemakai untuk menghubungi dokter tanpa ada mesti pergi ke tempat tinggal sakit.
” Kita bila ke tempat tinggal sakit mesti antre berapakah lama? Menurut survey, di Jakarta saat tunggulah dirumah sakit sekitaran empat jam 20 menit. Itu belum termasuk juga lama perjalanan pasien, ” tuturnya, waktu didapati di acara Indonesia E-commerce Summit & Expo (IESE), Selasa, (9/5).
Walau demikian, perubahan usaha e-commerce dinilai merugikan lini usaha spesifik. Sopir taksi umpamanya pernah memprotes karna kehadiran Go-Jek, Grab, Uber, serta perusahaan transportasi berbasiskan aplikasi yang lain, tetapi Rudiantara menilainya dengan kearifan lokal, beberapa pedagang maupun penyedia service tradisional bisa dibantu untuk menyesuaikan.
” Saat ini Go-Car malah supir taksi didorong untuk memakai aplikasi untuk tingkatkan produktivitas, ” terang Rudiantara. Ia menyatakan, beberapa pelaku e-commerce mesti dapat memakai potensi digital Indonesia bersamaan meningkatnya pemakai internet yang meraih 132 juta.
Ketua Umum idEA Aulia E Marinto memberikan, kehadiran internet serta beragam website marketplace seperti Tokopedia serta yang lain dapat mempermudah pelaku usaha terutama UMKM. ” Mereka tak perlu buka toko di mana-mana untuk memperluas jangkauan penjualannya, ” katanya.
Ia mengharapkan, bakal ada satu juta orang yang bekerja di industri e-commerce. Pastinya beberapa pekerja yang pakar serta bertalenta.
