News

Kapolri Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian: Tidak Ada Pengahlian Isu di Bom Kampung Melayu

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dengan tegas menyanggah momen bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Rabu 24 Mei 2017 lantas adalah rekayasa polisi untuk pengalihan gosip. Ia menyatakan, pelaku bom bunuh diri itu adalah jaringan sel Mudiriyah Bandung Raya yang di pimpin Jajang, yang terkait segera dengan jaringan besar Bahrun Naim yang pernah lakukan bom Thamrin.

Setelah itu ia juga menerangkan, penyerangan pada polisi oleh grup sel Mudiriyah Bandung Raya sesungguhnya telah diawali Desember 2016 namun sukses digagalkan polisi.

” Bom di Simpang lima Senen (Jakarta Pusat) sukses digagalkan lalu pelakunya di tangkap saat bersembunyi di waduk Jatiluhur, ” kata Tito dalam info tertulis, Sabtu (27/5/2017).

Lalu, lanjut Tito, bom panci yang targetnya Mapolda Jawa barat serta pos polisi di Taman Pandawa. Bom meledak prematur, pelakunya lari ke kantor Kelurahan lalu dikejar sekumpulan anak SMA, dikepung orang-orang serta pelakunya tertembak mati oleh polisi.

Tito menyampaikan, saat itu telah terdeteksi nama pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu dalam jaringan sel ini yakni Ahmad Sukri serta Iwan. Tetapi, mereka memahami system komunikasi mesti hati-hati untuk hindari dideteksi polisi hingga lalu terjadi bom bunuh diri Kampung Melayu.

” Mengapa Kampung Melayu yang jadi tujuan? Karna ada pos polisi, bukanlah permasalahan tempatnya namun targetnya (calon korban) yang utama polisi yang tengah bertugas yang dimaksud mereka kafir harbi, ” terang dia.

Tito juga menampik asumsi yang menyampaikan Polri kecolongan dalam menghindar bom bunuh diri itu. Sebab menurut dia telah banyak usaha tindak terorisme yang sukses diantisipasi.

Ia juga mengimbau orang-orang tidak untuk yakin gosip yang mengedar sekitar tindakan teror serta rekayasa kepolisian.

” Grup yg tidak memahami jaringan teroris ini (terkait dengan ramainya trending tema bom naga 9 yang berasumsi ini rekayasa polisi. Sutradara Hollywood sehebat apa pun akan tidak dapat merekayasa serta membunuh anggota polisi tersebut, ” tukas Tito

To Top