News

Jelang Pilpres MUI Prihatin Masyarakat Saling Hujat Dan Sebar Hoax

Jelang Pilpres MUI Prihatin Masyarakat Saling Hujat Dan Sebar Hoax

Jakarta, Liputan7up.com – Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Propinsi Banten, KH Baidjuri mengakui prihatin dengan timbulnya sikap sama-sama hujat, sama-sama ejek antarwarga mendekati Pemilihan presiden 2019. Tidak hanya itu, ada pula masyarakat yang repot menyebar ajaran kedengkian dan menebar berita hoax (bohong).

“Mereka sebarkan sikap jelek tersebut melalui sosial media, seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube. Keadaan demikian, pasti begitu punya potensi memunculkan perpecahan dan permusuhan,” kata Baidjuri, seperti dikutip Pada, Selasa (4/12).

Oleh karena itu, MUI Kabupaten Lebak minta elite politik sampai simpatisan calon pasangan presiden dan wapres nomer urut 01 dan 02, masih lebih memprioritaskan persatuan dan kesatuan.

“Kami mengharap Pemilihan presiden masih memiliki komitmen mengawasi persatuan dan kesatuan bangsa untuk wujudkan kesejahteraan rakyat,” tuturnya.

Menurutnya, mendekati pemilihan presiden biasa berlangsung gesekan-gesekan antarpendukung capres. Akan tetapi, gesekan-gesekan yang berlangsung saat ini pasti berlainan dengan pemilihan presiden awal mulanya.

Waktu ini, gesekan-gesekan mendekati Pemilihan presiden disangka ditunggangi oleh grup kecil dari pendatang baru, salah satunya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Penduduk disuruh mengawasi kedamaian, kerukunan, persatuan dan kesatuan.

“Kita mengharap pemilihan presiden berjalan dengan damai, aman, teratur dan tidak memunculkan perseteruan dan perpecahan,” katanya menuturkan.

Baidjuri mengatakan, siapa juga pasangan yang menang dalam pilpres, merupakan takdir yang datangnya dari Allah SWT. Karena takdir itu tidak dapat dirubah oleh manusia dan umat Islam mesti menerimanya.

Penerapan penentuan capres-cawapres yang dilaksanakan 9 April 2019 itu diinginkan berjalan damai ikut lancar, teratur dan aman.

“Kami meminta masyarakat tidak golput dan bersama-sama mendatangi TPS-TPS untuk pilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, karena pesta demokrasi itu hukumnya harus kifayah,” tuturnya.

To Top