Jelang Lebaran, Waspada Peredaran Uang Palsu
Masyarakat diminta mewaspadai peredaran uang palsu selama bulan puasa Ramadan dan menjelang Lebaran 2017. Petuanh itu dikemukakan Kasat Sabhara Polres Kudus AKP Sutopo.
“Untuk mengetahui keaslian uang kertas, masyarakat bisa melakukannya secara manual dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang,” tuturnya di sela-sela memantau sejumlah penyedia jasa penukaran uang baru di sepanjang Jl. Sunan Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (9/6/2017).
Sejauh ini, kata dia, kasus uang palsu memang belum ditemukan, termasuk laporan masyarakat terkait dengan uang palsu juga belum ada. Meskipun demikian, dia berharap masyarakat tetap berhati-hati dalam betransaksi jual beli, termasuk ketika menukar uang di sejumlah jasa penukaran uang di tepi jalan.
“Jika masih ragu-ragu, silakan menukar uang pecahan baru di lembaga perbankan yang ada tentunya lebih terjamin keasliannya,” katanya.
Sutopo saat bertemu dengan sejumlah penyedia jasa penukaran uang pecahan baru mengingatkan mereka untuk mewaspadai adanya peredaran uang palsu. Pada kesempatan tersebut, dia juga meminta mereka untuk tidak memanfaatkan momentum Ramadan dan Lebaran 2017 dengan menyelipkan uang palsu karena bisa diproses secara hukum. Kalaupun ada temuan uang palsu, dia mengimbau para penyedia jasa untuk melaporkannya kepada polisi.
Suminah, penyedia jasa tukar uang pecahan, mengatakan bahwa uangnya merupakan uang asli dari Bank Indonesia. Ia mengaku pernah rugi karena mendapatkan uang palsu saat ada orang yang menukarkan uang baru dalam berbagai nominal.
Setiap tahun dia memanfaatkan momen menjelang Lebaran menyediakan uang baru dalam berbagai pecahan. “Tentunya tidak mungkin saya berbuat curang karena setiap tahun memang mencari nafkah dengan menjadi jasa penukar uang di Kudus,” kata Suminah asal Semarang itu.
Terkait dengan peminat uang pecahan baru, menurut dia, belum begitu banyak karena pada hari Jumat (9/6/2017) baru ada transaksi Rp300.000. Sedangkan sehari sebelumnya ia bertransaksi Rp700.000.