Bulan Ramadan menjadi momentum palling seru bagi para netizen. Tahun 2016, secara global kicauan netizen di media sosial Twitter paling banyak membicarakan soal Ramadan di Indonesia.
Twitter sudah menjadi bagian tak terpisahkan bagi masyarakat Indonesia dalam berbagi cerita mengenai momen penting, khususnya sebesar Ramadan. Bukan hal yang mengherankan jika di tahun 2016 ada 10,7 juta Tweet Impressions yang berhubungan dengan Ramadan di seluruh dunia.
“Indonesia menjadi kontributor ke-2 terbesar untuk percakapan yang terkait dengan Ramadan. Paling banyak ada di kota-kota besar,” kata Communications Manager, Twitter Indonesia, Cipluk Carlita dalam keterangan tertulis, Jumat (19/5).
Sedikitnya ada lima topik yang paling hangat dicuitkan netizen selama Ramadan. Tidak hanya berlangsung selama Ramadan dan Idul Fitri, percakapan dari Indonesia bahkan bertahan sampai dua minggu setelah Idul Fitri, hingga ke penghujung musim mudik.
“Pertama soal rutinitas keagaaman, kedua yaitu kegiatan bersama keluarga, ketiga adalah soal makanan, keempat yaitu seputar perjalanan. Terakhir seputar acara TV,” tegas Cipluk.
Cipluk menambahkan melihat maraknya konten yang memenuhi lini masa, para pemasar pun ditantang untuk mencari alternatif lain untuk senantiasa membina kedekatan mereka dengan para konsumen di bulan suci. “Sebagai platform Live dan real-time, Twitter membuat percakapan menyebar ke seluruh penjuru nusantara,” tegasnya.
Riset terakhir Twitter periode Mei-Juli 2016 menunjukkan bahwa percakapan mengenai Ramadan mulai meningkat satu bulan sebelum Ramadan dimulai. Pembicaraan mengenai hari pertama Ramadan dan hari Idul Fitri menjadi momen yang paling banyak dibicarakan selama bulan Ramadan.
Berdasarkan riset tersebut, percakapan di Twitter pada bulan Ramadan beredar secara konsisten di beberapa topik tertentu dan membentuk pola yang patut dipertimbangkan oleh para pemasar.