News

Ini Kronologis Kebakaran Rutan Malabero Versi Kepala Rutan

[ad_1]

BENGKULU – Kebakaran di dalam rumah tahanan (Rutan) Malabero Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Jumat 25 Maret 2016 malam, bermula dari pihak Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Bengkulu, yang menggelar operasi di Lapas Bentiring, Kota Bengkulu.

Kepala Rutan Malabero Kota Bengkulu, Siti Mariam mengatakna, dari Lapas Bentiring, pihak BNNP Bengkulu langsung menghubungi dirinya, untuk menggelar operasi di dalam rutan.

Setiba di rutan, pihaknya menggelar rapat di salah satu ruang di dalam rutan dan mengatur stategi untuk mengambil salah satu tahanan narkoba, berinisial EI, yang berada di kamar 04 blok A rutan.

Sebelum EI diambil, terang Mariam, petugas rutan terlebih dahulu memasuki ke kawasan kamar 04 blok A, guna memastikan tahanan narkoba EI berada di dalam kamar tersebut.

Tidak lama kemudian, lanjut Mariam, dirinya langsung menyusul ke kamar 04 blok A. Saat dirinya masuk, gejolak mulai muncul di kamar 04 Blok A, yang mana tahanan berteriak-teriak disertai dengan pintu tahanan yang terbuat dari besi digerak-gerakkan.

”Saat kita ingin masuk di kamar 04, tahanan mulai bergejolak. Tapi, itu sempat kita redam,” kata Mariam, saat ditemui awak media, Sabtu (26/3/2016).

Setelah memastikan EI ada di dalam kamar, lanjut Mariam lagi, petugas rutan memberi kode memencet dua kali di Handy Talky (HT). Kemudian, tim BNNP Bengkulu, langsung bergerak masuk ke dalam ruang kamar 04 blok A.

Sewaktu pengambilan EI, terang dia, tahanan di dalam kamar 04 semakin bergejolak dan beringas. Tidak lama kemudian, tahanan di kamar 04 yang berjumlah 15 orang tahanan, diduga berusaha ingin merusak pintu ruang kamar dengan cara mendobrak pintu. Alhasil dari gebrakan itu, para tahanan berhasil keluar dari kamar 04.

”Pintu ruang kamar 04 berhasil dijebol tahanan dengan cara mendobrak secara bersama-sama tahanan,” jelas Mariam.

Kemudian, kata dia, tahanan kamar 04 yang berhasil keluar langsung beringas dan terjadi lempar-melempar ke arah petugas rutan dan aparat BNNP Bengkulu. Melihat kondisi semakin memanas dan mencekam, kata dia, petugas rutan dan BNNP memilih keluar dari rutan.

Sementara, ruang kamar lainnya yang saat itu dalam keadaan terkunci, para tahanan mencoba berusaha untuk mendobrak pintu kamar. Dan akhirnya seluruh tahanan berhasil keluar kamar dengan cara merusak pintu kamar. Namun, untuk kamar 07 tidak berhasil keluar, lantaran tahanan tidak berhasil mendobrak pintu kamar. ”Saat terjadi kerusuhan kami sudah keluar dari dalam rutan,” ungkap Mariam.

Mariam menjelaskan, usai tahanan berhasil keluar, aksi dugaan pembakaran mulai terjadi. Api diduga berawal dari pojok kamar 1 A Blok A. Lama-kelamaan api terus berkobar dan membesar. Sementara, empat petugas rutan yang tengah bertugas saat itu memilih keluar dari rutan. Pasalnya, kata dia, keadaan di dalam rutan sudah tidak bisa lagi dikendalikan.

[ad_2]

To Top