Salah satu anggota advokasi Front Pembela Islam atau FPI, Jawa Tengah ikut dalam penjaringan sebagai Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia.
Ia adalah Zainal Abidin Petir yang mencalonkan diri sebagai anggota Komisioner dan telah melewati ujian pertanyaan.
Ujian sendiri berupa pertanyaan dari publik yang juga dihadiri oleh berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat serta masyarakat madani.
Lantas apa tujuan dan langkah kedepannya yang akan dilakukan oleh Zainal jika dirinya terpilih menjadi komisioner?
Rupanya pertanyaan itu juga telah dijawab oleh yang bersangkutan ketika memaparkan visi misi yang akan dilalui.
Selain menjelaskan tujuan serta visi yang akan dibawa ia juga berbicara soal nama belakangnya. Memang nama belakang itu dianggap unik dan nyentrik oleh masyarakat.
Dijelaskan oleh Zainal jika ia membenarkan mengenai nama ‘Petir’ bukan hanya sebagai julukan yang disematkan oleh masyarakat.
Zainal mengatakan jika nama petir bukan hanya julukan akan tetapi itu sudah disahkan dan ditetapkan oleh pengadilan.
Sehingga ia mengatakan jika ada pihak yang memanggil Petir dianggap tak apa-apa dan bukan sebagai bentuk pelanggaran.
Lebih lanjut Zainal mengatakan jika dirinya tertarik masuk ke Komnas Hak Asasi Manusia karena selama ini ia berkecimpung di bidang tersebut.
Selain itu ada juga alasan lainnya yang disampaikan oleh Zainal saat menyampaikan visi misi di depan publik.
Setelah visi misi itu disampaikan kepada masyarakat, ada sejumlah pihak yang melontarkan pertanyaan kepada anggota FPI itu.
Selain itu ada juga calon lainnya yang dicecar sejumlah pertanyaan kepada masyarakat. Namun disini akan membahas mengenai alasan ingin masuk ke Komnas HAM.
Publik bertanya apa alasan Zainal untuk masuk ke Komnas HAM. Alasannya karena ia ingin memberikan pengertian kepada kaum marjinal.
Zainal mengatakan jika yang paling utama adalah penjelasan soal adanya hak-hak kaum itu. Karena sebab itu ia memilih untuk bisa masuk ke Komisioner Komnas HAM.
