Jakarta, Liputan7up.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani memberi animo atas penunjukan Indonesia menjadi tamu kehormatan Festival Janadriyah ke-33 yang digelar di Arab Saudi. Perihal tersebut diutarakan Puan saat berjumpa dengan Menteri Garda Nasional Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Khalid Bin Abdulaziz Bin Ayyaf Al Muqrin.
Puan menjelaskan, dengan ditunjuknya Indonesia menjadi tamu kehormatan Festival Janadriyah ke-33 diinginkan bisa lebih memperkuat jalinan bilateral Indonesia dan Arab Saudi. Dalam festival ini, Indonesia akan tampilkan keanekaragaman budaya dari Sabang sampai Merauke.
“Pemerintah Indonesia sudah sekuat tenaga menyiapkan dengan optimal termasuk juga pengaturan nasional antar kementerian/instansi pusat di Jakarta, pengaturan dengan pemerintah daerah, dan dengan pihak berkaitan yang lain, walaupun waktu penunjukan yang relatif cepat pada 18 September lalu,” kata Puan.
Menurut Puan, Indonesia siap memberi tampilan terbaik menjadi penghargaan atas undangan dari Kerajaan Arab Saudi untuk jadi tamu kehormatan pada Festival Janadriyah ke-33 tersebut.
Katanya, menjadi tamu kehormatan, Indonesia siap memaksimalkannya dengan tampilkan keanekaragaman budaya bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terbagi dalam lebih dari 300 etnik dalam bahasa semasing.
“Dengan begitu, keinginan kita bersama dengan supaya ke-2 bangsa bersaudara, Indonesia dan Arab Saudi, semakin akrab dan semakin sama-sama memahami keduanya,” katanya.
Pemerintah Indonesia mengharap, tidak hanya kerja sama di bidang kebudayaan, peningkatan sdm dengan Arab Saudi juga bisa ditingkatkan.
“Janadriyah ini akan jadi batu loncatan ke arah masa depan jalinan bilateral yang lebih erat, baik antar pemerintah ataupun antar masyarakatnya,” papar Puan.
Festival Janadriyah ke-33 sendiri diawali pada 20 Desember 2018, waktu Arab Saudi. Gagasannya acara tersebut akan didatangi oleh Raja Salman dan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi. Festival Janadriyah sendiri adalah festival paling besar dan berprestise dalam bidang kebudayaan dan riwayat di lokasi Timur Tengah yang diselenggarakan semenjak 1985.
Festival ini dirintis 6 negara di jazirah Arab yang beranggotakan Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab yang terhimpun dalam anggota Dewan Kerja sama Teluk (Gulf Cooperation Council (GCC).
Tidak hanya itu, Puan ikut mengapresiasi service haji yang selalu bertambah dari tahun ke tahun. Katanya, perihal ini jadi salah satunya portfolio yang jadi tanggung jawabnya. Bahkan juga, saat 4 tahun ini, Menko Puan begitu intensif bekerjasama permasalahan haji dengan pihak Arab Saudi.
Di kesempatan ini, Pangeran Khalid menjanjikan untuk selalu tingkatkan service haji dan mengharap sangkanya, Menko Puan bisa menunaikan haji kembali.
Sebelum beraudiensi dengan Pangeran Khalid, Menko Puan didampingi Duta Besar Indonesia RI dan delegasi Indonesia lakukan peninjauan Pavilion Indonesia. Di kesempatan itu, Menko Puan sudah sempat memberi input supaya pengaturan stand lebih baik kembali.
