News

Indonesia Alami Kemarau Basah, BMKG Prediksi Bulan Ramadhan Agak Sejuk

[ad_1]

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi peluang La Nina mulai muncul pada periode Juli, Agustus, September (JAS) 2016 dengan intensitas lemah sampai sedang.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Andi Eka Sakya yang menyebut Indonesia mengalami kemarau basah.

“Musim kemarau kita tampaknya tahun ini sangat pendek sekali, atau biasa kita sebut kemarau kita tahun ini adalah kemarau yang basah. Puasa nanti bisa dikatakan agak sejuk lah,” ujar Andi di Gedung Serba Guna BMKG, Jakarta Pusat dalam jumpa pers, Jumat (3/6/2016).

Perkembangan musim kemarau yang dilaporkan BMKG sebanyak 31,6 persen daerah pada bulan Mei ini sudah masuk musim kemarau sedangkan yang lain masih mengalami musim hujan 68,4 persen.

Daerah-daerah yang diprediksi BMKG mengalami curah hujan atas normal pada periode musim kemarau JAS meliputi Sumatera Utara bagian Barat, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa bagian Barat, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Andi menyebutkan tahun ini cukup menarik dikarenakan ada fenomena dimana munculnya La Nina bersamaan dengan Dipole Mode Negatif.

“Dimana kondisi suhu muka laut di bagian Barat Sumatera lebih hangat dari suhu muka laut di Pantai Timur Afrika, sehingga menyebabkan tambahan pasokan uap air yang dapat menyebabkan bertambahnya curah hujan untuk wilayah Indonesia bagian Barat,” jelasnya.

Perlu diwaspadai terjadinya fenomena La Nina yang bersamaan dengan Indeks Dipole Mode Negatif dapat berdampak pada meningkatnya potensi curah hujan pada periode musim kemarau 2016 dan periode musim hujan 2016/2017.

Karena itu, Andi menjelaskan beberapa daerah akan mengalami periode musim kemarau dengan sifat hujan Atas Normal atau biasa disebut dengan Kemarau Basah.

[ad_2]

To Top