Hoaks Bisa Delegitimasi Dan Buat Pemilu Jadi Tidak Sah

Jakarta, Liputan7up.com – Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti memandang berita bohong alias hoax beresiko buat legitimasi Pemilu dan Pemilihan presiden 2019. Untuk itu, ia memperingatkan utamanya manfaat Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) dan penegak hukum dalam memberi dampak kapok buat penebar hoax.

“Mesti kita akui pertama kali dalam riwayat penerapan Pemilu dan Pemilihan presiden 2019 ini ramai dengan pemakaian hoax di pemilu. Beberapa hoax itu terkait dengan beberapa calon tapi beberapa yang lainnya terkait dengan peluang menuntut keabsahan penerapan pemilu,” kata Ray, Selasa (8/1).

Ia memberikan contoh kebohongan adanya 7 container surat nada yang sudah tercoblos dari China. Hoax itu punya potensi untuk jadikan menjadi basic untuk menyangsikan keabsahan dan kejujuran penerapan pemilu.
“Sikap KPU yang langsung lakukan sidang dan pun meniti jalan hukum dalam soal menyikapi rumor masalah 7 container surat nada merupakan langkah yang pas. Ini jadi pelajaran terpenting buat siapa saja yang coba jadikan hoax menjadi fasilitas untuk mendelegitimasi keabsahan penerapan pemilu,” tuturnya.

Ray mengutarakan, hoax ini bisa jadi merupakan gerakan sistematis untuk mendelegitimasi Pemilu dan Pemilihan presiden 2019. Akan tetapi, ia menuturkan, masih mesti ada bukti-bukti untuk sampai rangkuman tersebut.

“Kita coba lihat satu atau dua bulan ke depan apa mode yang sama masih akan diresmikan. Bila itu berlangsung tidak terlalu salah menyebutkan jika beberapa hoax yang terkait dengan penerapan pemilu itu memang didesain dan dibuat dengan sistematis. Ya kita lihat saja dahulu ke depan,” tutupnya.

Sesaat itu, Sekretaris Bapilu DPP PSI, Andi Saiful Haq mencela pengakuan calon Wakil Presiden nomer 02 Sandiaga Uno. Di mana pasangan Prabowo Subianto itu menyangsikan kredibilitas dan jujur dan berkarakter kuat KPU.

“Jikapun ada hasil KPU yang menyangsikan itu adalah karena melepaskan tukang bohong menjadi Calon presiden dan Calon wakil presiden seperti Prabowo dan Sandi Uno. Itupun Sebab dalam penentuan Calon presiden dan Calon wakil presiden tidak ada tes kebohongan,” tegasnya.

Exit mobile version