News

Hari-Hari Berat Keluarga Korban Abu Sayyaf

[ad_1]

PADANG – Wendi Rakhdian (29) menjadi satu dari 10 warga negara Indonesia (WNI) awak Kapal Brahma 12 yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Perairan Filipina. Mendapati musibah itu, hari-hari yang dilalui ayah korban, Aidil (56), terasa berat.

Ia semakin merasa tak tenang setelah mendengar kabar bahwa empat WNI awak Kapal Tunda Henry dan Kapal Tongkang Cristi yang dalam perjalanan menuju Tarakan diculik orang tak dikenal.

“Belum bebas anak saya, sudah disandera empat orang lagi. Sementara sampai hari ini belum ada kepastian apa pun terkait pembebasan anak saya dan sembilan lainnya. Kini sudah ditambah lagi empat orang,” tutur Aidil.

Untuk mengurangi kecemasan, Aidil menyibukkan diri di ladang jagung miliknya di Jalan Tunggang, Kecamatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat.

“Saya lebih banyak menghabiskan waktu di ladang ketimbang di rumah. Kala di rumah pasti terbayang-bayang Wendi, apalagi dia anak yang paling tua,” ucapnya.

Aidil menilai diplomasi antarbangsa terasa sangat lambat. “Perusahaan juga harus bertanggung jawab soal keselamatan, sebab perusahaanlah yang menanggungnya,” katanya. [Baca Juga: Keluarga Korban Dukung Umar Patek Jadi Negosiator Sandera]

[ad_2]

To Top