News

Habis Dentuman Keras, Gunung Kerinci Semburkan Asap Tebal

[ad_1]

PADANG – Gejolak perut Gunung Kerinci terus meningkat sejak akhir Maret 2016. Hari ini juga sempat terdengar suara dentuman keras dari puncak gunung yang memiliki ketinggian 3.805 meter dari permukaan laut itu.

“Tadi pagi sekira pukul 1.30 WIB pos jaga di R 10 mendengar suara dentuman keras dari Gunung Kerinci, dan pada pukul 8.00 WIB dari kawah keluar asap hitam pekat diperkirakan setinggi 300 meter,” kata Ketua Pos Pemantaua Gubung Api Kerinci, Indra Saputra, Minggu (17/4/2016)

Menurutnya, suara dentuman itu terdengar sampai ke permukiman warga yang ada di kaki Gunung Kerinci. “Kita tidak bisa memastikan kondisinya, soalnya kabut tebal terus menutupi puncak gunung. Namun rencana akan kita cek lagi ke lapangan,” ujarnya.

Sejak meningkatkan aktivitas gunung tertinggi di Sumatera itu, beberapa teras rumah warga serta tanaman sayur-sayuran sering diselimuti abu, seperti yang terjadi di Padang Aro, Sumatera Barat.

Sementara Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ade Edwar menjelaskan, meningkatkan aktivitas gunung tersebut akibat pengaruh gempa tektonik yang kerap terjadi di patahan Sumatera.

“Perlu dipantau aktifitasnya, ini gunung api vulkanik tektonik posisinya berada tepat pada lintasan patahan Sumatera. Aktifitas vulkanik dan tektoniknya akan saling mempengaruhi,” ujarnya. (Baca juga: Aktivitas Gunung Kerinci Naik, Penerbangan Dialihkan)

Gempa yang terjadi terutama di darat Sumatera, bisa mempengaruhi aktifitas vulkanik, Gunung Kerinci itu terletak segmen Dikit merupakan patahan Sumatera, dan akan mempegaruhi segmen Suliti, segmen Siulak, dan segment Sumani.

“Keduanya saling mempengerahui. Jika Kerinci meletus itu akan berpengaruh pada segmen Dikit, begitu juga kalau segmen-segmen lainnya begerak, maka akan mempengerahui beberapa gunung api yang ada di sepanjang patahan Sumatera,” pungkasnya.

[ad_2]

To Top