News

Gus Dur Mengajarkan Untuk Menjaga Sisi Kemanusiaan

Jakarta, Liputan7up.com – Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memandang topik haul Gus Dur ‘Yang Lebih Terpenting dari Politik adalah Kemanusiaan’ begitu berkaitan. AHY sepakat kekuasaan yang didapatkan dari berpolitik mesti membawa kebaikan atas nama kemanusiaan.

“Menurut saya ini adalah prinsip yang akan berkaitan sampai kapanpun. Jika politik adalah arah untuk mencapai suatu kekuasaan. Kekuasaan mesti digunakan untuk kebaikan dan semua adalah untuk kemanusiaan,” kata AHY di Ciganjur, Jakarta, Jumat (21/12).

Ia memperingatkan supaya semua pihak tidak ingin menggunakan beberapa langkah cuma untuk memperoleh kekuasaan semata-mata. AHY menyebutkan Demokrat ikut akan mengaplikasikan prinsip berpolitik beradab dan penuh nilai-nilai kemanusiaan.
“Jangan pernah atas nama politik untuk mencapai politik kita menggunakan beberapa cara yang tidak benar, beberapa cara yang keluar dari hukum yng tidak halal dan tentu saja itu mesti kita hindari. Ditambah lagi kita bangsa yang besar ini, tidak bisa kita tercerai berai, terpecah iris cuma karena ketidaksamaan dan jati diri dan pandangan dan ketidaksamaan politik,” katanya.

Masalah figur Gus Dur, AHY memandangnya menjadi seseorang yang pantas diteladani. Perihal yang sangat diingatnya dari figur Gus Dur adalah ajaran masalah nilai pluralisme dan toleransi.

“Saya merasa beliau adalah profil tokoh yang begitu istimewa. Seseorang intelektual islam dan tentu saja yang sangat kita ingat selama-lamanya adalah nilai-nilai pluralisme yang beliau sampaikan buat masyarakat indonesia yang begitu majemuk dan ini mesti kita turunkan dari generasi ke generasi selanjutnya,”

Dengan pribadi, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono miliki masa lalu spesial pada Gus Dur. Ia menceritakan peristiwa saat dirinya dilantik menjadi perwira TNI oleh Gus Dur, yang saat itu menjabat Presiden di Istana Negara pada tahun 2000.

“Saya sendiri tidak akan sempat lupa saat saya lulus jadi seorang perwira dari akademi militer, dilantik di Istana itu oleh Presiden Gus Dur dan waktu itu tentu saja dapat menegur dan berterima kasih tentu saja, itu tahun 2000,” papar AHY.

To Top