News

Gubernur NTT Akan Tutup Taman Nasional Komodo Selama Setahun

Gubernur NTT Akan Tutup Taman Nasional Komodo Selama Setahun

Jakarta, Liputan7up.com – Sesudah merencanakan untuk meningkatkan tarif masuk Taman Nasional Komodo buat wisatawan, kini gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat akan tutup Taman Nasional yang ada di kabupaten Manggarai Barat itu, saat satu tahun untuk wisatawan.

Penutupan itu dikerjakan untuk tingkatkan jumlahnya populasi rusa yang jadi makanan penting komodo. Tidak hanya itu, pemerintah propinsi pun akan membenahi Taman Nasional tersebut lebih baik agar habitat komodo jadi lebih berkembang.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mencemaskan komodo jadi sama-sama memangsa karena habitatnya makin terancam. Aspek lainnya karena menyusutnya rusa karena ramainya perburuan liar di ruang taman tersebut.

“Namanya taman itu mesti indah dan agar habitat komodo disana, dapat nyaman dan kita dapat kerjakan eksperimen genetik untuk komodo kembalikan habitatnya, janganlah lama-lama semakin kecil tetapi ia semakin jadi membesar,” kata Viktor, Senin (21/1).

Ia memberikan, pihaknya akan bangun dan meningkatkan kembali Taman Nasional Komodo, sehingga apakah yang dimaksud taman itu jadi indah dan aman.

“Butuh eksperimen genetik menurut saya, itu butuh penelitian-penelitian dan komodo itu butuh ketenangan disana. Kita butuh bangun kembali tamannya, sehingga endemik bunga-bunga NTT dapat masuk kesana, jadi ucap taman nasional itu tampak aman,” tutur Viktor.

Menurut dia, wisatawan bisa masuk tetapi tidak diijinkan untuk turun di pulau komodo. “Apa orang tidak bisa masuk? bisa masuk tetapi tidak bisa turun spesial untuk pulau komodo tidak, putar saja silakan putar dengan kapal kan dapat di Padar, masih dapat turun di Padar, di Rinca tetapi jika spesial untuk pulau komodonya kita tutup,” tegas mantan ketua fraksi NasDem DPR itu.

Pengaturan lokasi taman nasional komodo dikerjakan menjadi bentuk perlindungan yang dikerjakan negara pada komodo, supaya habitat langka dunia ini dilindungi dari kepunahan.

“Jika nyatanya pemerintah pusat menyepakati keinginan kami untuk kelola kerja sama juga dengan pemerintah propinsi NTT, jadi itu kita tujukan untuk tutup setahun untuk dikerjakan pembenahan,” tutup Viktor.

To Top