Gara-Gara Istri, Hubungan Fadli Zon dan Akom Memanas
[ad_1]
JAKARTA – Hanya berselang waktu tak sampai seminggu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dua kali berang terhadap sikap Ketua DPR RI Ade Komarudin. Bukan dengan cara halus, Fadli dengan ciri khasnya tak segan “menampar” pria yang disapa Akom itu dengan pernyataan pedas.
Tepatnya Rabu 6 April yang lalu, Fadli sepertinya tersinggung dengan pernyataan yang menyebut bahwa para istri yang melancong ke Tokyo, Jepang genit-genit. Padahal dalam rombongan tersebut juga ada istri Fadli Zon.
Menurut Fadli kala itu, pernyataan Akom salah dan harus dikoreksi. Sebab, kegiatan para istri wakil rakyat itu memang berdasarkan agenda dari Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR.
Fadli mengungkapkan, kegiatan itu diikuti oleh hampir semua istri anggota dewan. Bahkan menurutnya istri Akom juga tahu adanya agenda tersebut. “Kadang-kadang dia (Akom) harus mengontrol juga ucapannya,” kritik Fadli.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan, meski bertema liburan, kegiatan tersebut juga berisi program sosial. Kegiatan itu juga diikuti oleh istrinya, Katharine Grace.
“Istri saya ikut. Itu dikoordinir oleh istrinya Pak Novanto. Istri (anggota DPR) semua partai ada di situ, kalau tidak salah,” sebutnya
Tak lama berselang, Fadli kembali berang dengan sikap Akom yang memimpin rapat badan musyawarah (Bamus) dengan Komisi XI soal tax amnesty, tanpa melibatkan pimpinan DPR lainnya, termasuk dirinya.
Hasil Bamus sendiri memutuskan, pembahasan tax amnesty bisa dilanjutkan. Padahal dalam keputusan sebelumnya, pembahasannya ditunda menunggu adanya rapat konsultasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jangan kongkalikong di belakang, jangan mencederai yang diinginkan pemerintah. Saya ikut mempersoalkan kenapa (Akom) sendiri pimpin Bamus. Kesanya itu seperti diam-diam,” tuding Fadli, Selasa (12/4/2016).
Fadli menganggap keputusan dalam Bamus tidak sah karena tak melibatkan pimpinan DPR lain. Dengan tegas dia meminta agar tak ada kongkalikong diam-diam dalam memutuskan persoalan nasional. “Saya kira (Bamus) itu tidak bisa, rapat kemarin itu tidak sah menurut tatib,”tegasnya.
[ad_2]